Belitung (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengaku marah soal dwelling time pelabuhan di Indonesia yang masih kalah dengan negara-negara tetangga.
"Yang dihadapi di dunia sekarang adalah kompetisi dan daya saing,
kalau tidak bisa bersaing kita tertinggal dan habis," kata Presiden
Jokowi, ketika meresmikan pengoperasian Pelabuhan Tanjung Batu Belitung
Provinsi Bangka Belitung, Sabtu.
Kepala Negara menyebutkan dwelling time atau penanganan
muatan kapal sejak turun dari kapal hingga keluar pelabuhan, juga
merupakan indikator daya saing layanan di pelabuhan.
"Negara lain sudah bisa sehari saja, kita masih 4, 5, 7 hari, itu harus dijelaskan," kata Presiden lagi.
Presiden mengatakan, dirinya menanyakan instansi mana yang paling
lama dalam penanganan barang di pelabuhan namun tidak mendapatkan
jawaban yang memuaskan.
"Itu alasan kenapa saya marah, tapi kemarin belum puasa ditanya
instansinya, muter-muter saja, sampai beberapa kali saya tanya," kata
Jokowi pula.
Presiden juga menyebutkan konektivitas antarpulau di Indonesia
diperlukan karena dua per tiga wilayah Indonesia adalah air.
"Ada 17.000 pulau, kalau konsentrasi ke darat, itu keliru," kata Presiden Jokowi. (WDY)
Presiden Jokowi Akui Marah Soal "Dwelling Time"
Sabtu, 20 Juni 2015 20:19 WIB