Labuan Bajo, NTT (Antara Bali) - Tim Ekspedisi NKRI Koridor Nusa
Tenggara 2015 menjalani keseluruhan rangkaian kegiatan ekspedisi tanpa
ada permasalahan kesehatan serius yang mendera para anggota pelaksana
kegiatan yang diadakan pada 5 Februari-6 Juni 2015 tersebut.
"Alhamdulillah sampai saat ini aman, tidak ada personel yang sakit.
Semuanya tetap sehat dan bersemangat," ujar Wakil Komandan Subkorwil-3
daerah Sumbawa, NTB, Kapten Marinir Andi Muhammad Yusuf kepada Antara di
Labuan Bajo, NTT, Selasa.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Komandan Subkorwil-2 Lombok
Timur Kapten Paskhas Ivan Tarigan. Menurut dia, rahasia menjaga
kesehatan anggotanya, terutama yang berasal dari mahasiswa, adalah
dengan menciptakan lingkungan yang tidak memberikan beban berlebihan
kepada tim. "Kami ingin anak-anak itu menikmati kegiatannya. Tidak ada yang
sakit malah tambah gemuk mereka," kata Ivan, yang bertanggung jawab atas
120 orang anggotanya.
Adapun hambatan yang sempat terjadi adalah kecelakaan yang dialami
seorang anggota tim Subkorwil-1 Karangasem, Bali. Wakil Komandan
Subkorwil-1, Kapten Inf. Suparyanto, mengatakan kejadian itu terjadi
pada bulan pertama ekspedisi, Februari 2015, di mana seorang anggota
militer yang bertugas menjelajah tertimpa pohon.
"Saat itu memang terjadi hujan disertai angin. Kecelakaan itu tidak
menimbulkan dampak yang serius dan bisa kami atasi," ujar Suparyanto,
yang timnya beranggotakan 125 orang.
Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara sendiri sudah
mendekati akhir sejak dimulai pada 5 Februari 2015 karena penutupan akan
dilakukan pada 6 Juni 2015, sekaligus pengumuman hasil ekspedisi oleh
Komandan Ekspedisi, Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen
Kopassus) Mayjen TNI Doni Monardo.
Kegiatan Ekspedisi NKRI Kepulauan Nusa Tenggara, yang meliputi
wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tengara Timur, melibatkan
1.227 personel, terdiri dari berbagai elemen bangsa, dari TNI, Polri,
para peneliti, mahasiswa (akademisi), pemerintah daerah dan masyarakat.
Ekspedisi dibagi menjadi delapan wilayah yang disebut subkorwil,
yaitu Subkorwil-1/Karangasem, Subkorwil-2/Lombok Timur ,Subkorwil-
3/Sumbawa, Subkorwil-4 Bima, Subkorwil-5/Sumba Barat Daya, Subkorwil-
6/Ende, Subkorwil -7/Alor, Subkorwil -8/Belu. Secara umum, kegiatan ini dilakukan untuk mendata kerusakan hutan,
menggali sumber daya mineral, mendata flora dan fauna yang
endemik/hampir punah, mendata potensi bencana serta mendalami sosial
budaya daerah terpencil dan terisolir.(WDY)
Tim Jalani Ekspedisi NKRI Tanpa Masalah Kesehatan
Rabu, 3 Juni 2015 7:49 WIB