Tabanan (Antara Bali) - Kabupaten Tabanan, Bali, menjadi objek observasi lapangan pada kegiatan Orientasi Kepemimpinan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (OKPPD) tahun 2015.
Observasi lapangan yang dilaksanakan Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kementerian Dalam Negeri diikuti kepala daerah dan Ketua DPRD sejumlah wilayah di Indonesia mulai Senin.
Sejumlah pejabat daerah yang menjadi peserta di antaranya Bupati Kerinci Adorizal, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Wali Kota Tarakan Sofian Raga, Wakil Bupati Wajo Andi Syahrir Kube Dauda, Ketua DPRD Kabupaten Tegal A Firdaus, dan Ketua DPRD Kabupaten Bolaang Mangondow Welty Komaling.
Ketujuh peserta tiba di Tabanan di bawah pimpinan rombongan H Purwanti yang mewakili Kepala Badan Diklat Kemendagri.
Rombongan diterima Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi, Kapolres Tabanan Ajun Komisaris Besar I Komang Suartana, dan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Bupati Eka mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada pimpinan dari tujuh daerah yang menjadikan Tabanan sebagai lokasi observasi.
Kegiatan tersebut terkait kebijakan pembangunan yang secara ringkas disampaikan Bupati Eka.
Selain itu, Tabanan juga tidak bisa mengelak dari perkembangan sektor pariwisata sebagai imbas dari pembangunan daerah tetangga, Kabupaten Badung, yang menjadi pusat pariwisata di Bali.
Eka menjelaskan bahwa pembangunan di Tabanan tidak bisa lepas dari sektor pertanian sehingga pembangunan di sektor lainnya diramu sedemikian rupa dengan tetap mengacu pada sektor pertanian.
Oleh sebab itu, beberapa program unggulan diupayakan Pemkab Tabanan, di antaranya Gerbang Infrastruktur Daerah Serasi (GIS) yang mengutamakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur dan Gerakan Pembangunan Pariwisata (Gerbang Pariwisata) yang dijabarkan dalam bentuk desa wisata.
Selanjutnya, Gerakan Pembangunan Pangan (Gerbang Pangan) yang terfokus pada kegiatan pertanian organik, serta Program Kreatif Bersama Membangun Ekonomi Masyarakat (Keramba Emas) yang masih berorientasi pada sektor pertanian.
Semua kegiatan itu diterapkan dalam bentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). serta pembangunan yang menyentuh sektor transportasi yakni Trans Serasi.
Penghargaan
Terkait implementasi program tersebut, Bupati Tabanan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Sementara itu, Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi menjelaskan bahwa munculnya berbagai program yang digulirkan Pemkab Tabanan tidak serta merta bisa muncul. Terlebih dalam setiap perumusan kebijakan juga tidak terlepas dari aspek politik.
Dia mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir Tabanan masih terus berbenah. Karena kondisi tidak terlepas dari situasi politik yang masih kental di Tabanan, sehingga sejak beberapa tahun terakhir, pihaknya bersama Pemkab Tabanan berusaha merubah strategi pembangunan dengan membangun kesadaran kolektif.
Hal itu termasuk pula saling memberikan ide dan gagasan seperti terwujudnya Klinik Pendidikan yang boleh disebut sebagai satu-satunya di Indonesia dengan tujuan mewujudkan sistem pendidikan yang baik dan melibatkan berbagai pakar pendidikan.
"Memang sulit mengelola politik dengan berbagai macam kepentingan. Tapi keberhasilan dalam pembangunan di Tabanan juga tidak lepas dari peran serta muspida. Konflik dan perbedaan pendapat di tengah masyarakat pasti ada. Ini tidak bisa dipungkiri sehingga komunikasi dengan Muspida kita bangun. Kalau tidak begitu akan sulit mencari pemecahan," uajrnya.
Sementara itu, Purwanti dari Kemendagri menjelaskan bahwa kegiatan itu juga bertujuan sebagai ajang pengamatan sekaligus berbagi pengalaman sehingga kepala daerah dan Ketua DPRD punya pandangan sama dalam penyusunan konsep dan sasaran pembangunan seperti ditetapkan dalam RPJMD.
"Perlu diketahui setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda sehingga kegiatan ini mudah-mudahan bisa memberikan inspirasi dan motivasi bagi masing-masing kepala daerah," ujarnya. (WDY)