Denpasar (Antara Bali) - Pejabat baru Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana Letnan Kolonel (Art) I Kadek Aria Atmawijaya mengaku heran, sejak bertugas di Pulau Dewata banyak orang yang tidak langsung percaya bahwa dirinya orang Bali.
"Entah kenapa, banyak orang yang kembali bertanya mengenai asal saya. Padahal dari nama ini sudah jelas sebagai orang Bali. Mungkin karena logat saya seperti orang Jawa," katanya seraya menunjuk emblem nama di dada kanannya, Jumat.
Ia mengungkan hal itu saat memperkenalkan diri di hadapan jajaran pimpinan redaksi dan wartawan yang diundangnya dengan hidangan khas lontong sayur di Makodam IX/Udayana di Denpasar.
Dijelaskan bahwa kedua orang tuanya berasal dari Bondalem, Kabupaten Buleleng Buleleng. "Itu lho, kampung halaman saya daerah yang baru terjadi keributan saat gerak jalan memperingati HUT Kemerdekaan RI," ucapnya.
Hanya saja, Letkol Kadek Aria yang mengaku lahir tahun 1967, tumbuh hingga memasuki usia dewasa di Surabaya, sesuai domisili keluarganya saat itu. "Masa-masa itu mungkin memberi pengaruh besar terhadap logat bicara saya," kata bapak dua orang putra berusia remaja tersebut.
Kadek Aria yang diterima mengikuti pendidikan di Akabri tahun 1986 dan tamat 2009 itu, mengaku dalam tugasnya yang pertama di bidang penerangan, mengharuskan dirinya bertemu dan berbicara dengan banyak orang dari berbagai kalangan, terutama dari pers.
"Saya masih harus banyak belajar terkait bidang penerangan dan pers. Ini mengingat latar belakang penugasan awal di Satpus Kostrad dan lama di teritorial," ujar pejabat yang telah menyelesaikan sarjana ilmu politik sejak 1995 itu.
Setelah mengikuti pendidikan di Seskoad di Bandung, suami dari seorang wanita yang berprofesi sebagai dosen di Akademi Perawat Rumah Sakit TNI di Denpasar itu ditugaskan menjadi Komandan Komando Pendidikan Bela Negara di Resimen Induk Militer Kodam (Rindam) IX/Udayana di Tabanan.
Dari tugas tersebut, kemudian kembali ke teritorial dengan tugas bidang perencanaan di Makodam IX/Udayana dan kini dipercaya sebagai Kapendam IX/Udayana.
Pada kesempatan itu, ia juga sempat mengabarkan secara singkat mengenai rencana pelaksanaan latihan bersama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD dengan "Special Air Service" (SAS) Australia dalam waktu dekan ini di Bali.(*)
Kapendam Heran Tak Dipercaya Sebagai Orang Bali
Jumat, 24 September 2010 16:04 WIB