Batubara, Sumut (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mencanangkan dimulainya pembangunan tujuh proyek strategis di Sumatera Utara yang dipusatkan di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Selasa.
Proyek itu meliputi pembangunan pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung-Sei Mangkei, proyek diversifikasi aluminium serta jalan tol Medan-Binjai.
Peresmian itu dilakukan Presiden Jokowi (Joko Widodo) dengan melakukan penekanan tombol sirine.
Dalam arahannya sebelum meresmikan proyek itu, Presiden mengaku gembira dengan proyek-proyek yang akan membangkitkan perekonomian di wilayah barat yang juga akan berdampak besar bagi Indonesia.
Pelabuhan Kuala Tanjung yang dibangun dengan kapasitas besar 60 juta teus per tahun itu akan menjadi kebanggaan, apalagi Tanjung Priok untuk dua tahun ke depan lagi baru bisa berkapasitas 15 juta teus.
"Saya optimistis dengan kerja dan kerja, pembangunan Indonesia benar-benar bisa terwujud," kata Presiden.
Tol Medan-Binjai adalah salah satu dari empat ruas tahap pertama pembangunan jalan Trans Sumatera.
Pembangunan Jalan Trans Sumatera dari Bakauheni- Aceh itu ada 23 ruas dengan panjang 2.628 km.
Untuk tahap awal Jalan Trans Sumatera itu dimulai pada empat ruas yakni Medan-Binjai sepanjang 17 km (panjang jalan utama) yang terdiri atas Semayang-Binjai 4,17 km, Helvetia - Semayang 6,14 km dan Tanjung Mulia-Helvetia 6,33 km.
Kemudian Bakauheni-Terbanggi sepanjang 139 km, dan Palembang-Indralaya 22 km serta Pekanbaru-Kandis, Dumai dengan panjang 126 km.
Proyek ditargetkan selesai empat tahun ke depan dan dilanjutkan terus.
Adapun pembangunan dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung berupa Terminal Multipurpose oleh PT Pelindo (Persero) I yang direncanakan sepanjang 400 meter dan panjang trestle 2,7 km.
Selain itu pembangunan tangki timbun kapasitas 145.000 ton dan kontainer yard dengan kapasitas 400.000 teus.
Adapun proyek di PT.Inalum berupa diversifikasi produk pengembangan pabrik peleburan alumunium yang akan mengolah ingot menjadi billet.
Secara total pencanangan Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei dengan luas area mencakup 7.000 hektare. Sedangkan proyek di PLN adalah pembangunan gardu induk PLN 500/150 kv di Sei Mangkei.
Kemudian ada pembangunanan pabrik minyak goreng berkapasitas 600.000 ton/tahun yang berlokasi di Sei Mangkei yang dilakukan oleh PTPN III.
Sementara pencanangan operasional Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei berupa "commisioning" PT Unilever Oleochemical Indonesia.
Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho menegaskan tujuh proyek yang diresmikan pembangunannya tersebut sangat strategis.
Proyek itu akan mengubah wajah perekonomian Sumut ke depan dari ekonomi yang berbasis produksi bahan mentah, menjadi ke industri hilir yang dipastikan memberi nilai tambah yang lebih besar. (WDY)