Surabaya (Antara Bali) - Sejumlah Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) mulai bergabung dengan Tim DVI Polri untuk membantu identifikasi korban AirAsia QZ8501 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
"Hari ini giliran Tim DVI dari Uni Emirat Arab menawarkan bantuan," ujar Direktur DVI Internasional Indonesia Kombes Pol Anton Kastilani, kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Perwakilan dari Uni Emirat Arab itu, mendatangi posko DVI Polri di Mapolda Jatim di Surabaya menawarkan lima tenaga medis.
"Ini tugas kemanusiaan dan kami menerimanya. Semoga proses identifikasi cepat selesai untuk selanjutnya diserahkan ke keluarga," ucapnya.
Spesialisasi tenaga yang ditawarkan beragam, ada spesialis forensik, DNA, dan sidik jari.
Selain Tim DVI Uni Emirat Arab, DVI Polri juga menerima bantuan tenaga medis dari Singapura, Korea Selatan, Australia, dan Malaysia.
"Di antaranya Tim DVI dari Singapura berjumlah 10 tenaga media, Australia empat tenaga medis," ungkapnya.
Sampai saat ini, proses identifikasi dilakukan oleh 229 tenaga medis dan sejumlah ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Tidak itu saja, pihaknya juga dibantu tenaga media dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya Fakultas Kedokteran Unair, kemudian juga TNI AL, AU dan sejumlah rumah sakit di Surabaya. (WDY)