Singapura (Antara Bali/AFP) – Harga minyak turun di Asia pada Senin saat para dealer menunggu petunjuk terbaru dari negara pengonsumsi minyak mentah terbesar, Amerika Serikat, sementara analis memperingatkan masih akan terjadi penurunan lebih lanjut.
Minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate, turun 93 sen menjadi 51,76 dolar Amerika (sekitar Rp654 ribu), sementara minyak mentah Brent untuk Februari turun 75 sen menjadi 55,67 dolar Amerika (sekitar Rp704 ribu) di perdagangan pagi.
United Overseas Bank (UOB) Singapura mengatakan dalam komentarnya bahwa laporan pekerjaan AS pada Jumat dan rilis laporan rapat terbaru dari Federal Reserve AS pada Rabu “akan mendominasi perhatian pasar†pekan ini.
Para investor akan memperlajari kedua rilis tersebut untuk mendapat petunjuk terbaru mengenai kapan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga, kata badan pemberi pinjaman Singapura tersebut.
Daniel Ang, analis investasi di Phillip Futures Singapura mengatakan harga minyak mentah diperkirakan “akan terus berada pada tren penurunan.â€
“Setelah profit taking pada akhir tahun, penurunan minyak kembali terjadi,†ujarnya.
“Saat ekonomi AS mulai membaik, kami berharap dolar akan menguat, sehingga menempatkan tekanan lebih lanjut terhadap harga minyak.â€(WDY)