KRI Barakuda (Antara Bali) - Salah satu kesulitan dalam operasi patroli
penjagaan wilayah perairan Indonesia khususnya di dekat perbatasan
adalah mengidentifikasi kapal ikan yang ditemui selama patroli.
Sebab,
menurut Komandan KRI Barakuda-633, Mayor Laut (P) Saryanto, kebanyakan
kapal ikan memiliki kesamaan bentuk jika dilihat dari kejauhan.
"Dari
kejauhan bentuknya hampir sama, tentunya harus dideteksi dengan
didekati," katanya saat ditemui di atas KRI Barakuda-633 di rute
perjalanan Batam menuju perairan Laut Natuna, Kepulauan Riau, Kamis
malam.
Akan tetapi, Saryanto mengaku pihaknya sudah memiliki
sejumlah ciri-ciri kapal ikan asing dari negara tetangga yang kerap
diketahui melakukan aktivitas ilegal di wilayah perairan Indonesia.
Di sekitar perairan Laut Natuna biasanya yang ditemui adalah kapal ikan asing ilegal dari Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
"Kalau
kapal ikan Thailand itu biasanya berbentuk kalau kami bilang mirip
keong, jadi anjungannya lebih tinggi. Sementara kapal ikan Malaysia itu
biasanya berwarna biru atau kuning. Sedangkan kapal ikan Vietnam itu
'pairing' atau bentuknya itu seperti dua kapal yang menyambung,"
katanya.
Biasanya prajurit TNI AL yang bertugas selama patroli
apabila mendapati kapal semacam itu akan didekati, dan baru melakukan
tindakan khusus apabila kapal-kapal tersebut melakukan manuver
berbahaya.
KRI
Barakuda-633 yang masuk ke dalam jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat)
Koarmabar sejak 2010 itu diperkuat dengan sistem persenjataan satu buah
meriam kaliber 40 mm dan dua buah meriam kaliber 20 mm. (WDY)
Inilah Cara Patroli Identifikasi Kapal Ikan Asing
Jumat, 5 Desember 2014 7:38 WIB