Singaraja (Antara Bali) - Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, Bali, Sukrawan, Senin, meminta eliminasi anjing dilakukan secara serentak di setiap Kecamatan dalam kawasan daerah yang terkenal dengan sebutan "Bumi Ki Barak Panji Saksi" ini.
Permintaan tersebut disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Made Pastika dan petugas pelaksana teknis (Plt) Dinas Peternakan Putu Mertha Jiwa, serta sejumlah anggota Dewan Buleleng dari komisi D saat melakukan pertemuan di ruang kerja Sukrawan.
"Rabies sudah marak dan masyarakat harus di paksa untuk mengantisipasi penyebaran rabies dengan cara memelihara atau membinasakan anjing mereka," ujar Sukrawan.
Menurutnya, tidak mungkin pemerintah daerah bisa menyediakan vaksin gratis untuk masyarakat yang terinfeksi rabies.
Dimana, permasalah ini harus dituntaskan mulai dari pangkal penyebarannya yakni anjing, imbuh Sukrawan yang mengaku sudah merasa resah dengan korban fenomena korban meninggal akibat rabies di kabupaten utara pulai dewata ini.
Terkadang, lanjutnya, sejumlah masyarakat masih belum menyadari betapa membahayakan penyakit rabies yang sampai saat menjadi kekhawatiran banyak kalangan khususnya tubuh pemerintahan Kabupaten Buleleng.
"Sosialisasi yang dilakukan pun, tidak sepenuhnya bisa sesuai dengan harapan karena masih ada masyarakat yang menyembunyikan anjing peliharaannya ketika dilangsungkan eliminasi serta vaksinasi anjing," kata Sukrawan, politisi asal PDIP ini.
Melihat kondisi tersebut, tentu harus dicarikan solusi yang tepat dengan cara dilakukan eliminasi serentak di seluruh kawasan Buleleng dengan melibatkan seluruh masyarakat hingga ke tingkat banjar adat.
"Masalah ini harus diantisipasi dari hulu dan dilakukan berdasarkan kesadaran masyarakat sendiri. Bayangkan, jika pemerintah sudah tidak bisa menalangi vaksin rabies gratis kepada masyarakat miskin, tentu akan banyak korban berjatuhan akibat di gigit anjng," paparnya.
Kepada wartawan, Sukrawan mengaku akan melibatkan seluruh anggota Dewan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan eliminasi tersebut agar hasilnya bisa maksimal dan jumlah penyebaran rabies tidak semakin meluas. (*)