Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali pada 2015 merencanakan pembangunan 24 lumbung pangan di sejumlah desa yang tidak menghasilkan produk pangan guna mengantisipasi terjadinya kekeringan pada musim kemarau.
"Kami prioritaskan di desa marjinal yang tidak menghasilkan pangan terutama di daerah binaan program Gerbangsadu (Gerakan Pembangunan Desa Terpadu, red)," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali Ketut Lihadnyana di Denpasar, Senin.
Menurut dia, untuk pembangunan satu lumbung pangan dianggarkan Rp20 juta dari APBD 2015.
Dengan adanya lumbung pangan diharapkan dapat menjamin ketersediaan pangan di desa untuk mengantisipasi kondisi kekeringan.
Namun ia tidak menyebutkan desa yang akan menjadi sasaran prioritas pembangunan lumbung pangan tersebut selain sejumlah desa di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, yang merupakan daerah terpisah dari daratan Pulau Bali.
Selain lumbung pangan, pemerintah melalui BPMPD juga mempercepat penyaluran distribusi beras untuk warga miskin kepada kelompok ekonomi masyarakat tidak mampu.
"Percepatan penyaluran dilakukan misalnya seharusnya bulan November-Desember tetapi sudah diberikan lebih awal sehingga cadangan pangan bisa terpenuhi," katanya.
Distribusi raskin itu berdasarkan data yang diberikan oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat terkait jumlah rumah tangga miskin (RTS).
Namun, lanjut dia, data tersebut tidak sinkron dengan data sebenarnya di lapangan sehingga kepala desa diberikan wewenang untuk mengatur penyaluran raskin.
"Kepala desa diberikan keleluasaan untuk menyalurkan itu melalui musyawarah desa," katanya.
Agar tidak salah sasaran dalam distribusi raskin, pihaknya melakukan pengawasan dan menyiapkan kontak pengaduan masyarakat mengantisipasi penyaluran raskin itu tidak tepat waktu ataupun tidak tepat sasaran.
Sementara itu menyangkut ketahanan pangan masyarakat, BPMPD Bali akan menggelar peringatan Hari Pangan Sedunia yang dipusatkan di Pura Samuan Tiga Kabupaten Gianyar pada 29 Oktober 2014.
"Ini merupakan momentum penting untuk penyediaan pangan yang cukup dan bergizi dalam rangka percepatan perbaikan gizi masyarakat," katanya. (WDY)