Denpasar (Antara Bali) - Tim Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali memvisum jazad orok yang ditemukan di tempat pembuangan sampah, Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Nomor 611 B, Denpasar Selatan.
"Saat dilakukan pemeriksaan jazad orok sudah membusuk lanjut dan kondisi kepala bayi sudah tidak utuh lagi," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi, di Denpasar, Rabu.
Ia menuturkan bahwa jazad orok tersebut berjenis kelamin perempuan dengan panjang badan 45 centimeter dan dari hasil pemeriksaan diperkirakan bayi berusia cukup bulan atau sembilan bulan.
Selain itu, pihaknya menjelaskan bahwa waktu kematian bayi diperkirakan satu minggu setelah pemeriksaan dan saat dilakukan visum tali pusat bayi masih lengkap saat dilahirkan.
Pihaknya belum dapat memastikan jazad orok tersebut dilahirkan dalam kondisi hidup atau meninggal karena perlu dilakukan pemeriksaan paru-paru.
"Upaya tersebut untuk mengatahui kemungkinan jazad orok dilahirkan sudah dalam kondisi meninggal atau sebaliknya," ujarnya.
Ia menambahkan saat melakukan pemeriksaan luar belum dapat memastikan adanya tanda-tanda kekerasan pada jazad orok tersebut.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan penyebab kematian jazad bayi tersebut.
Sebelumnya, jazad orok tersebut ditemukan pada Selasa (21/10) Pukul 08.00 Wita di tempat pembuangan sampah, Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung, Nomor 611 B, Denpasar Selatan dalam kondisi membusuk.
Jazad orok tersebut pertama kali ditemukan oleh warga, Ni Kadek Karmini (25) saat curiga mencium bau busuk di lokasi tersebut.
Saat itu, saksi menelepon petugas desa setempat atau "pecalang" untuk melaporkan penemuan jazad orok tersebut ke pihak kepolisian. (WDY)
Sanglah Visum "orok" Ditemukan di Tempat Sampah
Rabu, 22 Oktober 2014 12:16 WIB