New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS naik terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data perumahan Amerika Serikat ternyata lebih baik dari yang diperkirakan.
Penjualan "existing-home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan "home resales") bangkit kembali pada September ke kecepatan tahunan tertinggi mereka tahun ini, menurut laporan Asosiasi Makelar Perumahan Nasional (NAR) yang dirilis Selasa, lapor Xinhua.
Total penjualan "existing-home", yang transaksinya mencakup rumah keluarga tunggal, townhomes dan kondominium, naik 2,4 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 5,17 juta pada September dari 5,05 juta pada Agustus.
Pasar sekarang sedang menunggu pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve yang akan dimulai 28 Oktober.
Bank sentral membuat pernyataan setelah pertemuan September bahwa ia akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup".
Presiden Federal Reserve Dallas Richard Fisher mengatakan dalam sebuah wawancara Senin bahwa ia terus mendukung untuk mengakhiri program pembelian obligasi bulan ini.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2725 dolar dari 1,2807 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6121 dolar dari 1,6170 dolar.
Dolar Australia melemah menjadi 0,8779 dolar dari 0,8793 dolar. Dolar dibeli 106,85 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,83 yen pada sesi sebelumnya.
Greenback naik menjadi 0,9484 franc Swiss dari 0,9422 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,1228 dolar Kanada dari 1,1283 dolar Kanada. (WDY)