New York (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam
pertemuan plenary 2 dengan tema hutan yang berlangsung di ECOSOC
Chamber, Markas Besar PBB, Selasa sore waktu New York atau Rabu (24/9)
dini hari waktu Jakarta menyampaikan empat kebijakan nasional pemerintah
Indonesia untuk melindungi hutan dalam upaya menjaga kelesatrian alam
dan iklim.
"Terdapat empat hal yang ada dalam pandangan Indonesia, berdasarkan
pengalaman untuk memastikan kelestarian hutan," kata Presiden yang juga
menjadi pimpinan sidang pararel tersebut merupakan bagian dari KTT Iklim
yang pada pagi harinya dibuka oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Hal yang pertama ada, Indonesia mendorong pengurangan emisi gas
rumah kaca 26 persen pada 2020. Dimana target itu bisa meningkat menjadi
41 persen dengan dukungan internasional.
"Hal yang kedua adalah Indonesia fokus pada upaya untuk mengurangi
dampak perubahan iklim dengan melindungi 63 juta hektar hutan alam dan
lahan gambut melalui moratorium konversi hutan sebagai upaya
menghentikan deforetasi termasuk kerjasama dengan Norwegia di bidang
pengelolaan kehutanan seperti pembuatan peta yang akurat dan juga
mengenai kesinambungan penggunaan lahan," katanya.
Tak hanya itu, kata Presiden, pemerintah Indonesia juga
mengimplementasikan kebijakan untuk melindungi hutan dengan melibatkan
semua pemangku kebijakan seperti masyarakat yang hidup di sekitar hutan,
lembaga swadaya masyarakat dan juga kalangan usahawan swasta termasuk
membentuk gugus tugas Redd Plus untuk mengelola pengurangan emisi gas
rumah kaca.
Dan hal yang keempat adalah membentuk gugus tugas yang melindungi
untuk memastikan bagaimana semua hal itu dikelola dengan baik dan
mencapai tujuannya.
Presiden Yudhoyono juga menilai ada dua hal yang penting terkait isu
pengelolaan hutan sehingga tidak terjadi pengurangan jumlah hutan
nasional dimanapun.
"Isu yang pertama adalah terkait dengan preservasi pohon dan yang
kedua adalah bagaimana menyeimbangkan antara kelestarian alam dengan
kebutuhan masyarakat. Ini diperlukan peningkatan perekonomian
masyarakat, sehingga pemerintah Indonesia menginisiasi pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan dan merata," katanya.
Dalam sidang pararel yang dipimpin oleh Presiden Yudhoyono dan PM
Solberg tersebut, sidang memberikan kesempatan pada enam pihak yang
dinilai bisa memberikan pandangan dan pengalaman bagaimana masing-masing
pihak memberikan kontribusi atas upaya untuk memastikan kelestarian
hutan yang berkaitan juga dengan iklim.
Dari enam pihak tersebut, dua diantaranya berasal dari Indonesia
masing-masing CEO Golden Agri Resources Franky Widjaya dan Gubernur
Kalimantan Tengah Teras Narang.
Franky Widjaya dalam paparannya mengatakan pemerintah Indonesia
secara nasional telah menerapkan sejumlah aturan dan panduan dalam
pengelolaan hutan termasuk diantaranya memiliki sebuah peta nasional
sehingga para pengusaha terkait bidang kehutanan bisa mengetahui mana
wilayah yang termasuk hutan konservasi dan mana yang bisa digunakan
untuk produksi.
"Kami bekerjasama juga dengan sejumlah NGO, termasuk Green Peace
untuk mengetahui bagaimana proses konservasi dan bagaimana bisa
berkontribusi untuk hal itu," katanya.
Sementara itu Gubernur Teras Narang, dalam paparannya mengatakan
pihaknya termasuk dalam sebuah gugus tugas yang tergabung dari 26 negara
yang bergerak bersama untuk mencegah deforestasi dalam sebuah kerjasama
internasional. Teras Narang mengatakan para anggota dari gugus tugas
itu belum lama ini berkumpul di Rio Branco Brasil dan menyepakati adanya
deklarasi Rio Branco yang isinya melakukan sejumlah langkah untuk
mencegah laju deforestasi.
"Kami menyadari bahwa kami tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena
itu melalui deklarasi ini kami memberikan sinyal agar semua pihak
terlibat dalam upaya ini," katanya.
Teras Narang mengatakan kemampuan dan pengalaman bagaimana
masyarakat atau komunitas asli di daerah menjaga hutannya merupakan
contoh yang baik bagaimana semua pihak mengeloal hutan. Dalam akhir
paparannya, ia mengajak semua pihak untuk tidak lagi membuang waktu
dalam upaya menyelamatkan hutan yang ada di seluruh dunia. (WDY)
Presiden SBY Sampaikan Empat Kebijakan Indonesia Lindungi Hutan
Rabu, 24 September 2014 4:58 WIB