Jakarta (Antara Bali) - Gerakan Dekrit Rakyat minta Presiden Republik
Indonesia periode 2014-2019 Joko Widodo kelak membuat target yang ingin
dicapai dalam 100 hari kerja pemerintahannya.
"Segera buat parameter apa yang ingin diraih dalam 100 hari kerja
pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla," kata Arif Susanto dari Gerakan Dekrit
Rakyat di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Jokowi-JK perlu memastikan pengejawantahan
program-program jangka pendek atau menunjukkan sinyal positif perubahan
pada masa awal pemerintahan karena hal itu merupakan cara efektif untuk
menjemput harapan dan kepercayaan rakyat.
Arif menilai belakangan ini Jokowi dan Jusuf Kalla tidak memunculkan
ide baru melainkan berkutat pada perdebatan mengenai kursi kabinet.
Selain menentukan target selama 100 hari pertama masa
pemerintahannya, peneliti di Indonesia Institute for Development and
Democracy itu juga melihat tantangan jangka pendek Jokowi adalah
menyiapkan transisi dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
ke pemerintahan yang baru dan memastikannya tidak terganjal kebijakan
strategis.
"Sinkronisasi apa yang terjadi di akhir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan awal Jokowi," katanya.
Jokowi juga dituntut untuk membentuk kabinet yang bersih dan profesional.
Besarnya dukungan rakyat adalah modal legitimasi namun legitimasi
tersebut dapat runtuh bila kabinet yang dibentuk tidak memiliki
integritas.
Integritas dalam kabinet diperlukan untuk menuju pemerintahan yang
efektif sekaligus memiliki daya tahan untuk berhadapan dengan potensi
guncangan politik.
Jokowi juga harus memenangi pertarungan melawan mafia ekonomi.
Menurut dia, Joko Widodo perlu memeriksa apakah orang-orang
disekelilingnya ada yang terindikasi sebagai mafia. Arif berharap tidak
ada impunitas dalam pemerintahan ini. (WDY)
Gerakan Dekrit Rakyat Minta Jokowi Buat Target Kinerja 100 Hari
Minggu, 21 September 2014 20:30 WIB