Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor vanili sebanyak 23,7 ton selama periode Januari-Mei 2010, meningkat 37,28 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 17,3 ton.
Nilai ekspor vanili tersebut menghasilkan devisa 382.113 dolar AS selama periode tersebut, meningkat 43,07 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 267.074 dolar AS, kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng,Senin.
Ia mengatakan, vanili merupakan salah satu dari tiga jenis komoditas perkebunan yang berhasil menembus pasar ekspor, dua lainnya meliputi kakao dan kopi yang keseluruhannya mampu menyumbangkan devisa 440.759 dolar AS selama lima bulan pertama 2010.
Kondisi tersebut naik tipis hanya 0,19 persen dibanding periode sebelumnya yang mampu menghasilkan 324.410 dolar AS.
Ia mengatakan, vanili yang dipasarkan itu sebagian berasal dari sejumlah daerah di Indonesia yang dipasarkan lewat Bali.
Sementara Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali Ir Made Sudharta, MS dalam kesempatan terpisah mengatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi dalam mengembangkan tanaman vanili sambil menunggu kondisi pasar yang menguntungkan petani.
Meski demikian tanaman vanili yang ada tetap mendapat perawatan intensif, namun tidak melakukan perluasan secara besar-besaran. Dalam melakukan evaluasi itu pihaknya menitikberatkan pada upaya perbaikan proses budidaya agar mampu meningkatkan mutu dan produksi vanili.
Bali sebenarnya memiliki potensi besar dalam bidang pengembangan vanili, namun hingga kini belum dimanfaatkan secara maksimal. Di Bali tanaman vanili kini baru seluas 806 hektare dan 346,9 hektare di antaranya aberupa tanaman produktif, padahal potensi yang cocok untuk pengembangan vanili itu mencapai 4.500 hektare.
"Jika hasil evaluasi dan pengkajian pengembangan vanili mempunyai prospek cerah dan menguntungkan petani, maka lahan yang tersedia akan digarap secara maksimal," ujar Made Sudharta.
Ia menambahkan, sambil melakukan evaluasi dan pengkajian pada 2009 dengan dukungan dana APBD Bali telah melakukan pengadaan 15.000 stek vanili guna diberikan kepada kelompok petani untuk dikembangkan.
"Secara teknis pengadaan bibit tersebut mampu memenuhi kebutuhan bibit bagi pengembangan lahan seluas lima hektare," ujar Made Sudharta.(*)