Jakarta (Antara Bali) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memastikan,
pergantian Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman, tidak
akan mempengaruhi persiapan TNI dalam menghadapi penetapan hasil
rekapitulasi.
"Pergantian KSAD tidak ada pengaruhnya dengan kesiapan pasukan
menghadapi penetapan Pilpres," kata Panglima TNI usai memimpin Apel
Kesiapsiagaan Prajurit TNI dalam rangka pengamanan Pilpres di Mabesad,
Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut dia, selama ini TNI tersusun dalam rantai komando yang
kuat, sehingga jika ada pergantian tidak akan berpengaruh, bahkan dalam
skala pengamanan pilpres sekalipun.
Pergantian KSAD Jenderal Budiman dilakukan setelah dirinya
dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (21/7) siang.
Presiden meminta Panglima TNI mengajukan nama-nama pengganti KSAD.
Pergantian pun dilakukan semata-mata untuk kepentingan organisasi dan regenerasi.
"Kenapa ada pergantian, karena untuk kepentingan organisasi,
regenerasi. Pak budiman sebentar lagi masuk masa pensiun. Hanya
kebetulan, dilakukan mau pengumuman pilpres," ujar Panglima.
Rencananya pergantian KSAD akan dilakukan pada pekan ini sambil menunggu Keputusan Presiden (Keppres).
Panglima TNI sendiri mengaku tak mengetahui secara pasti calon kuat
untuk menjabat KSAD karena pemilihan KSAD berada di tangan Presiden
SBY.
"Saya tak bisa mendahului Bapak Presiden. Karena Presiden SBY
sendiri belum mengumumkan siapa calon yang akan menggantikan KSAD
Jenderal Budiman," ujarnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko telah mengajukan
tiga nama calon Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) kepada Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan KSAD Jenderal TNI Budiman
yang akan memasuki masa pensiun pada September 2014.
"Panglima TNI sendiri telah mengajukan tiga orang calon KSAD kepada
Presiden SBY, yang kemudian akan dipilih. Setelah itu, Presiden akan
menerbitkan Keputusan Presiden soal penggantian KSAD yang baru," kata
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Fuad M Basya,
saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin malam.
Pengajuan tiga nama calon kuat KSAD itu dilakukan pada Senin (21/7) siang ketika Panglima TNI dipanggil oleh Presiden SBY.
Disinggung soal nama calon KSAD yang diusulkan, yaitu Panglima
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot
Nurmantyo, Wakil KSAD Letjen TNI M Munir dan Sekretaris Jenderal Dewan
Ketahanan Nasional Letjen TNI Waris.
"Jenderal bintang tiga tersebut merupakan nama-nama terbaik yang
dipilih oleh Panglima TNI. Namun, calon kuat untuk menggantikan KSAD
Jenderal Budiman diserahkan sepenuhnya kepada Presiden SBY," tuturnya. (WDY)
Pergantian KSAD Tak Pengaruhi Persiapan Hadapi Penetapan Pilpres
Selasa, 22 Juli 2014 13:01 WIB