Sampit, Kalteng
(Antara Bali) - Satu lagi warga Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan
Tengah, meninggal akibat keganasan buaya sungai Mentaya. Seorang
nelayan bernama H Karno (60) diserang buaya saat mencari ikan di sungai.
"Jenazah sudah ditemukan, rencananya langsung dimakamkan hari ini
di kampung halamannya," kata Camat Pulau Hanaut, Syahrudin, Jumat.
Saat kejadian, H Karno, warga Desa Bantian Kecamatan Pulau Hanaut,
bersama seorang cucunya sedang mencari ikan di Sungai Rungun dekat
muara Suara Regei Kecamatan Teluk Sampit, sekitar pukul 02.00 dini hari.
Korban menceburkan diri untuk memasang hampang (semacam jaring) di
pinggir sungai, sementara cucunya berada di atas kelotok. Kegiatan ini
memang sudah menjadi rutinitas mereka.
Saat Karno memasang jaring tersebut, tanpa diduga muncul buaya
cukup besar dan langsung menerkam dan menyeretnya ke sungai. Tubuh
korban kemudian dilepas buaya dan berhasil ditemukan, namun diduga
karena luka cukup parah di perut, nyawa korban tidak tertolong.
"Kami mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai," kata Syahrudin.
Sekitar sebulan lalu, Yassin (40) warga Mentaya Hilir Selatan
meninggal diterkam buaya saat mandi di sungai. Sementara pada 23 Januari
2014 lalu, seorang bocah bernama Muhammad Rifqi Abidillah (7) warga
Pulau Hanaut diterkam buaya dan hingga kini juga belum ditemukan.
Pada tahun lalu, tercatat korban terkaman buaya antara lain Agus
Riadi (12) warga Desa Jaya Karet tewas diterkam buaya pada Januari, lalu
pada Februari, warga Mentaya Hilir Utara bernama Galoh (40) menderita
luka parah diterkam buaya. Selanjutnya pada 23 Mei 2013, seorang nenek
bernama Atika (63) warga Jaya Karet diterkam buaya dan jenazahnya tidak
ditemukan. (WDY)
Buaya Kembali Makan Korban
Jumat, 27 Juni 2014 14:05 WIB