Jayapura (Antara Bali) - Penemuan lukisan-lukisan prasejarah di dinding atau tebing
sejumlah gua di Papua, termasuk Papua Barat, sangat mengagumkan, kata
peneliti senior dari Pusat Arkeologi Nasional, Profesor Truman
Simanjuntak.
"Kalau ditanya tentang penemuan yang spektakuler yang ada sekarang
kita bisa lihat, yakni lukisan gua. Lukisan gua itu tersebar luas di
Papua dan yang paling banyak serta paling mengagumkan. Punya banyak
nilai walau pun belum diteliti secara mendalam di sebelah selatan kepala
burung Pulau Papua," kata Truman Simanjuntak saat berkunjung ke
Jayapura, Minggu.
Disampaikannya, di wilayah selatan kepala burung Pulau Papua
terdapat banyak lukisan gua yang bisa ditemukan di sepanjang Teluk Berau
dan Teluk Arguni Kabupaten Fakfak dan Kaimana, Papua Barat.
"Di situ ditemukan beberapa gambar yang kisahnya impresif yah,
cantik-cantik, bagus. Nah itu belum betul-betul terjamah penelitian
padahal luas sebarannya dan banyak sekali motif-motif simbolik disamping
motif-motif yang figuratif, artinya motif-motif yang bisa kita lihat
ada di alam," katanya.
Di dalam lukisan gua, kata Prof Trumanm ada simbol-simbol yang
merupakan kekeyaan alam pikir dari masyarakat Papua saat itu. Tetapi
hingga sekarang maksud dari simbol-simbol itu belum diketahui secara
pasti.
"Harus ada penelitian lebih dalam tentang hal itu, perlunya
analisis-analisis, perbandingan dengan motif-motif lain di bagian dunia
sehingga kita, barangkali bisa menjelaskan. Nah kalau sudah bisa
menjelaskan berarti kita sudah bisa tahu kekayaan alam pikir dari
leluhur kita," katanya.
Ketika ditanya apakah sudah ada penemuan tentang manusia purba atau
semacamnya, Prof Truman mengatakan bahwa Pulau Papua merupakan bagian
dari sejarah dunia, bagian dari aktivitas manusia ketiga yang berupaya
mencari lahan yang baru.
Hal itu terlihat dari beberapa kali migrasi manusia terbesar
tersebut ke Papua yang selalu dilewati. Periodenya paling tidak dimulai
dari manusia modern awal yaitu manusia homo sapiens yang tertua, yang
bisa didapatkan buktinya di Australia, yang diduga sudah 60 ribuan
tahun.
"Nah itu tadi saya katakan kalau di Australia saja ada umur manusia
dari 60 ribu tahun dan mereka sudah di sana. Mestinya di Papua dan
nusantara kita lainnya itu yah paling tidak pada umur itu sudah dihuni
manusia. Paling tidak tua sedikitlah," katanya.
Prof Truman menegaskan hingga kini belum ada laporan yang
menjelaskan jika ada penemuan manusia purba di Papua. Karena
penelitiannya masih terbatas. Tetapi pada zaman kolonial Papua sudah
menjadi salah satu objek penelitian dari sejumlah peneliti seperti
Rouder, Galis, dan Kamakator. Mereka meneliti tentang lukisan-lukisan di
gua.
"Mulai dari 1930-an sudah ada orang-orang asing yang tertarik
meneliti lukisan gua, seperti peneliti Rouder, Galis, dan Kamakator,"
katanya.
Sementara Papua New Guinea pada saat itu masih wilayah perawan yang
belum disentuh peneliti. "Nah wilayah itu baru diteliti pada tahun
1960-an dan cepat perkembangannya hingga tahun 1993 mereka sudah punya
situs sejumlah 160-an. Sementara kita belum punya apa-apa, yah hanya
hitungan jarilah atau kurang dari itu. Itu pun hasil peneliti asing yang
pertama pada waktu itu," katanya. (WDY)
Penemuan Lukisan Gua di Papua Mengagumkan
Senin, 23 Juni 2014 5:19 WIB