"Ketua MPR berpesan agar ditanyakan ke INKA, apa otak orang INKA tidak mampu buat kereta seperti Tiongkok," kata Wakil Ketua MPR, Ahmad Hamid, dalam kunjungan kerjanya bersama delegasi MPR ke PT INKA, Madiun, Jawa Tengah, Selasa.
Pertengahan tahun lalu delegasi MPR sempat bertandang ke China. Dalam kunjungan itu MPR diberikan kesempatan naik kereta api dari Beijing ke kota yang yang jaraknya 500 km, dan hanya ditempuh satu jam 45 menit dengan kecepatan 330 km/jam.
Menurut dia, PT INKA selaku industri strategis memiliki kepentingan untuk menjawab tantangan itu. MPR akan terus mendorong dan mendukung upaya peningkatan teknologi dalam meraih cita-cita bangsa.
"Kami mengingatkan pimpinan MPR memberi perhatian sungguh-sungguh dan besar bagi penguatan kembali industri strategis," ujar dia.
Direktur Utama PT INKA, Agus Purnomo, menyampaikan, PT INKA telah memiliki segala hal yang diperlukan untuk membuat kereta cepat itu.
Dia menyatakan kesiapan pihaknya untuk segera merealisasikan kereta api cepat yang mampu bergerak 300 km/jam.
Ada beberapa teknologi kereta api cepat di
dunia, di antaranya magnetic levetation yang memanfaatkan perbedaan arus
listrik medan magnet antara rel kereta api dan roda-rodanya. Teknologi
ini dipakai di Prancis untuk armada kereta api TGV (Trans a Grand-Vitesse). (WDY)