Demokrat Bali Optimistis Prabowo Menang Tipis

Denpasar (Antara Bali) - Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrat Bali Made Mudarta optimistis pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di daerahnya akan menang tipis pada Pemilu 9 Juli 2014.

"Di Bali pasangan capres Prabowo-Hatta optimistis menang, namun dengan selisih kemenangan cukup tipis," katanya di Denpasar, Rabu, sebulan menjelang pemilu yang pesertanya adalah Prabowo-Hatta, dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Ia mengatakan kemenangan tipis pasangan tersebut, bisa seperti yang terjadi pada waktu pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu.

"Alasan untuk kemenangan untuk capres Prabowo-Hatta, karena saat ini tren Prabowo naik, dan tren Jokowi turun. Kalau kita menang tipis, itu artinya demokrasi kita lebih berkualitas," katanya.

Mudarta mengatakan masyarakat Pulau Dewata sudah semakin kritis dan cerdas dalam berdemokrasi. Termasuk juga dalam menentukan pilihan pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.

Namun demikian, pihaknya berharap presiden terpilih nantinya mampu menjamin keamanan Indonesia, khususnya Bali.

"Keamanan Bali adalah harga mati. Kalau keamanan Pulau Dewata tidak terjamin masyarakat Bali yang paling rugi, sebab isu keamanan sangat sensitif terhadap sektor pariwisata," ujarnya.

Di tanya siapa yang dipersepsikan presiden dan wakil presiden bisa menjaga keamanan tersebut? Mudarta mengatakan pasangan Prabowo-Hatta diyakini bisa menjaga harapan dari rakyat, khususnya bicara soal keamanan itu.

"Saya yakin pasangan Prabowo-Hatta mampu menciptakan keamanan dan kedamaian di Tanah Air," katanya.


Relawan Jokowi

Di tempat terpisah, Koordinator LSM Koalisi Bhinneka Tunggal Ika Bali untuk pemenangan capres Jokowi-Jusuf Kalla di Bali, Wayan Sudirta mengatakan dengan masyarakat bergabung menjadi sukarelawan capres Jokowi-JK, sebagai bukti kemenangan capres ini.

"Dengan masyarakat Bali bergabung menjadi sukarelawan Jokowi-JK, suatu tanda kemenangan bagi pasangan capres Jokowi-JK menjadi pemimpin bangsa Indonesia lima tahun ke depan," katanya. (WDY)