Jakarta (Antara Bali) - Karakter fiksi asli Indonesia Si Unyil juga ingin mendunia,
seperti Doraemon dari Jepang serta Superman dari Amerika.
Perum
Produksi Film Negara (PFN), yang sudah mendapatkan hak komersial Si
Unyil selama 10 tahun ke depan, menyiapkan strategi untuk membawa
karakter-karakter dalam film boneka Si Unyil, yang pertama kali muncul
di layar TVRI tahun 1981, ke masyarakat internasional.
Unyil,
Usro, Ucrit, Endut, Cuplis, Pak Ogah, Pak Raden, Mbok Bariah, Meilani,
dan Bang Togar akan dimunculkan lagi dalam film animasi tiga dimensi
(3D), mini operet serta permainan telepon genggam dan permainan
komputer.
PFN juga akan memasarkan boneka karakter-karakter dalam
film Si Unyil dan upaya lain untuk menyandingkan Unyil dengan
karakter-karakter fiksi dunia yang lain seperti mimpi penciptanya, Pak
Raden atau Drs Suyadi yang usianya kini mendekati 82 tahun.
"Kami berupaya membuat Si Unyil menjadi go international
layaknya karakter lain. Dia bisa bersanding dengan tokoh-tokoh fiksi,
misalnya saja Captain America, Spiderman, Superman dan karakter lain
yang telah lebih dulu mengglobal," kata Direktur Utama Perum PFN Shelvy
Arifin saat ditemui Antara.
Badan usaha milik negara bidang perfilman itu akan memulai langkah
dengan berusaha mengulang kesuksesan film boneka tangan Si Unyil lewat
film animasi.
Latar ceritanya masih sama dengan film bonekanya, Desa Suka Maju yang asri, hijau, rindang dan berhutan lindung.
Karakter
di desa dengan rumah-rumah berpagar bambu itu digambarkan beragam, ada
Pak Raden yang asli Jawa, penjual rujak cingur Mbok Bariah yang berlogat
Madura, Meilani yang keturunan Tionghoa dan Bang Togar dari Batak.
Shelvy mengatakan animasi Si Unyil tidak hanya akan menonjolkan cerita, tapi juga gambar berkualitas bagus.
"Grafis Si Unyil harus lebih baik dari Ipin dan Upin. Tantangannya
adalah kami harus bisa menuliskan cerita yang kuat. Bagusnya grafis saja
tidak cukup untuk mendapatkan reaksi positif dari pasar," katanya.
"Intinya kami ingin bilang bahwa Unyil itu mampu menguatkan karakter
bangsa. Unyil ini bisa menjadi gambaran anak Indonesia," katanya.
"Konsep grafisnya kami dapatkan dari Pak Raden. Karakternya sudah sempurna."
Pekerjaan besar
PFN punya pekerjaan rumah besar
untuk menjadikan Si Unyil film animasi yang mampu merebut hati
masyarakat Indonesia dan dunia, bersaing dengan film-film animasi
Amerika dan Jepang yang sudah menguasai pasar.
"Tentu jalan yang harus kami tempuh adalah membuat Unyil dan
kawan-kawannya berada di dalam cerita kekinian tanpa melepaskan karakter
aslinya sehingga Unyil mampu diterima masyarakat dan bisa bersaing
dengan karakter lain terutama karakter dari luar negeri yang sudah
terlebih dahulu tenar dan mendunia," katanya.
PFN berencana membuat serial animasi dengan durasi 30 menit per
episode yang terdiri atas dua cerita masing-masing sepanjang 15 menit.
"Pendekatan ceritanya akan menggunakan hal yang sama sebagaimana versi bonekanya," kata dia.
Di samping kesiapan teknis itu, ia mengatakan, pembuatan film
animasi Si Unyil yang saat ini masih dalam tahap pra-produksi dan
ditargetkan mulai tayang tahun 2015, masih terkendala masalah pendanaan.
PFN,
yang sedang mulai bangkit dari keterpurukan, berusaha mengumpulkan dana
untuk membuat film animasi Si Unyil, yang diharapkan bisa menjadi
sarana pendidikan untuk anak.
"Memang saya akui PFN memiliki hutang yang cukup besar sekitar Rp11
miliar. Maka dari itu, pembiayaan itu akan berat jika berasal dari kami
sendiri kecuali mencari sponsor baik dari pemerintah ataupun swasta,"
kata Shelvy.
"Tantangan utamanya berarti adalah untuk mengatur aliran dana. Kami sangat mengharap ada bantuan investasi, tambah dia.
Menurut dia, PFN akan mengajak badan usaha milik negara lain seperti
Bank Mandiri dan Telkom serta perusahaan swasta nasional ikut mendanai
proyek Si Unyil tersebut.
"Kami yakin mereka punya kepedulian terhadap anak Indonesia," katanya.
Pak Raden juga ikut mengajak pemerintah dan swasta mensponsori proyek animasi tiga dimensi Si Unyil.
"Jika cinta anak Indonesia, maka berbondong-bondonglah pihak
pemerintah termasuk swasta tanpa ragu mensponsori Si Unyil. Marilah kita
rayakan ke-Indonesiaan dalam kampung bernama Suka Maju dan dukung Si
Unyil generasi yang baru," katanya.(WDY)
Si Unyil Ingin Mendunia
Senin, 21 April 2014 8:29 WIB