Yogyakarta (Antara Bali) - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Widodo mengembangkan modul elektronik praktik mesin bubut untuk siswa sekolah menengah kejuruan.
"Modul elektronik itu dilengkapi dengan audio video praktik menggunakan mesin bubut. Materi yang diimplementasikan untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) kelas XI itu disesuaikan dengan kompetensi dasar yang ada," kata Widodo di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, permasalahan selama ini di SMK masih belum adanya modul elektronik yang diterapkan untuk praktik mesin bubut. Siswa dalam pembelajarannya kurang berminat untuk belajar menggunakan modul, bahkan hanya mau belajar jika diadakan tes.
"Hal itu tentu harus diperhatikan, bagaimana memberikan media yang menarik, efektif, dan efisien kepada peserta didik. Oleh karena itu, saya mengembangkan modul elektronik praktik mesin bubut," katanya.
Ia mengatakan tujuan pengembangan modul elektronik itu untuk meningkatkan pemahaman siswa dan minat belajar untuk berkompeten dalam bidangnya.
"Modul elektronik praktik mesin bubut dilengkapi dengan teori praktik dan simulasi praktik menggunakan mesin bubut sehingga siswa mampu belajar secara mandiri isi modul dan mampu melakukan praktikum dengan hasil yang memuaskan," katanya.
Menurut dia, keunggulan modul elektronik itu adalah praktis bisa diakses melalui media elektronik komputer, tablet, dan sejenisnya. Modul itu dilengkapi dengan "jobsheet", tutorial audio video, dan evaluasi.
"Penggunaan modul itu cukup sederhana, salah satunya bisa langsung dibuka melalui swf dan apabila menginginkan untuk ke halaman yang dituju bisa langsung di klik nomor halaman," katanya.
Ia mengatakan jika peserta didik terhubung dengan jaringan online maka alamat-alamat sumber referensi langsung bisa diakses. Modul itu dilengkapi dengan berbagai tombol, yang berfungsi misalnya untuk menghidupkan musik yang sudah ada dalam modul maupun untuk membuka ke halaman selanjutnya.
Hasil kelayakan modul elektronik berdasarkan penilaian ahli materi sangat layak, ahli media layak, dan respon siswa sangat baik. Setelah diterapkan, kelulusan siswa mengalami peningkatan yang signifikan.
"Meskipun demikian, dalam pembelajarannya harus didukung dengan prasarana alat elektronik semacam komputer, laptop, telepon seluler, dan android. Evaluasi ke depan untuk peneliti bisa pada tambahan menu bookmark dan dikembangkan untuk mata pelajaran yang lain," katanya.
Pengembangan modul elektronik itu di bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Paryanto.(WDY)