Denpasar (Antara Bali) - Pengamat pertanian dari Universitas Dwijendra Denpasar Dr Gede Sedana mendesak Pemerintah Provinsi Bali lebih memperhatikan petani yang saat ini kesulitan menjual hasil panen dengan harga wajar.
"Berikan subsidi harga gabah kepada petani sehingga mampu menjamin peningkatkn pendapatan dan kesejahteraan petani," kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra itu di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, subsidi harga itu sekaligus untuk mencegah adanya alih fungsi lahan pertanian di Bali yang dalam lima tahun terakhir ini semakin tidak terkendali.
Proteksi pertanian yang perlu dilakukan pemerintah dengan mengurangi impor.
"Impor itu dapat dilakukan kecuali memang situasi yang mengharuskan seperti terjadinya bencana alam dan persedian beras di dalam negeri tidak mencukupi," ujar Dr Gede Sedana yang aktif dalam penelitian subak.
Ia menilai, kebijakan proteksi terhadap komoditas pertanian sebenarnya sangat berkaitan secara signifikan dengan kebijakan subsidi sarana produksi dan harga gabah.
Kebijakan itu berkenaan dengan penerapan tarif bea impor. Jika kebijakan subsidi berhasil meningkatkan produktivitas lahan dan tanaman, sekaligus kebijakan impor beras dapat diatasi. (M038)
Pemprov Bali Harus Berpihak pada Petani
Jumat, 7 Februari 2014 9:13 WIB