Kuta (Antara Bali) - Aktor film Lukman Sardi berharap pemutaran film berjudul "BPK" bisa menginspirasi dan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam program pemberantasan korupsi.
"Saya melihat bangsa ini sudah kehilangan rasa peduli sehingga mengakibatkan banyak terjadi penyimpangan yang dibiarkan oleh orang-orang disekitarnya," ujarnya beberapa saat sebelum pemutaran film yang disponsori Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di mal Beachwalk, Kuta, Bali, Selasa.
Seperti sepenggal cerita dalam film yang diperankannya yaitu Cerita Kami yang mengisahkan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh oknum kepala sekolah.
Menurut dia, penyelewengan dana itu tercium ketika adanya kepedulian siswa dan para orang tua murid sehingga permasalahan itu tidak terjadi berlarut-larut.
Dengan adanya kedulian itu akhirnya penyelewengan dana bantuan pemerintah itu bisa diatasi.
Aktor kelahiran 1971 itu berharap, pemutaran film "BPK" segera disebarluaskan ke tingkat sekolah-sekolah sehingga generasi muda semakin paham untuk meningkatkan kepedulian dalam membasmi korupsi.
Sementara itu, Ketua BPK Hadi Poernomo berjanji untuk segera menyebarluaskan ketiga film garapnnya yaitu Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas, dan Cerita Kami ke tingkat pelajar di seluruh Indonesia tanpa dipungut biaya.
"Kami segera akan menyebarluaskan melalui dinas pendidikan tanpa dipungut biaya untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat mengenai nilai-nilai kepatuhan terhadap ketentuan dalam pengelolaan keuangan negara," ucapnya. (WRA)
Film "BPK" Tingkatkan Kepedulian Masyarakat
Selasa, 4 Februari 2014 18:37 WIB