Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia, yang berada di Ketewel, Kabupaten Gianyar, memutar film Bali tempo dulu karya Miguel Covarrubias.
"Miguel Covarruubias adalah seniman dan antropolog kelahiran Meksiko yang juga penulis buku `Island of Bali` memperkenalkan Bali kepada dunia barat tahun 1930," kata Juwitta Lasut, penata acara tersebut di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, kegiatan yang akan berlangsung Sabtu malam juga menampilkan film Bali tempo dulu karya Le isle Bali (Pulau Bali) serta sebuah film narasi-bisu karya Henri de la Falaise dan Gaston Glass, bejudul Legong: The Dance of The Virgin (1935).
Film kuno itu didistribusikan di Amerika Serikat oleh Du Wolrd Pictures dan Paramount International untuk negara luar adikuasa.
"Dari film-film tersebut kita akan mencoba melihat dan membincangkan proses pencitraan atas Bali, dari pulau gelap (the island of dark) dengan kebudayaan yang terkesan jauh dari peradaban kemajuan menjadi the paradise island," ujar Purnama Sari yang menata program Bali Tempo Doeloe (BTD).
Ia menambahkan, melalui aneka ragam narasi visual, sinema terbukti mampu membentuk citra atas berbagai hal, termasuk di antaranya persepsi publik atas kehadiran Pulau Bali.
"Sejak dibukanya kebijakan baliseering, bertujuan menjadikan Bali sebagai the living museum lewat upaya-upaya pelestarian kebudayaan serta ditunjang gencarnya promosi turistik menjadikan Bali semakin menarik minat para peneliti, antropolog, musisi, seniman serta para pakar lain untuk mendokumentasikannya," ujar Purnama.
Mereka itu antara lain Margared Mead, Gregory Bateson, Miguel Covarrubias, Nikola Draculic dengan Sidney Caroll, Colin McPhee bersama Jane Belo dan Walter Spies masing-masing merekam Bali dalam rupa sinema yang ternyata kelak terbukti mengubah wajah citra Bali.
Pemutaran film Bali tempu dulu itu juga disertai dengan diskusi untuk membandingkan perkembangan sinema di pulau ini selama beberapa kurun waktu, baik yang diciptakan oleh para sineas Barat ataupun sineas Bali kini.
Upaya itu untuk melihat sejauh mana perubahan perspektif atas Bali yang berlangsung, sekaligus menggali perspektif yang lebih kaya dalam memaknai kekinian, ujar Juwitta Lasut. (LHS)
Bentara Budaya Putar Film Bali Tempo Dulu
Sabtu, 14 Desember 2013 15:28 WIB