Singaraja (Antara Bali) - Sekitar 50 aktivis lembaga swadaya masyarakat turun ke jalan untuk menyerukan perlawanan terhadap pejabat Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, yang terlibat kasus korupsi.
Aksi damai untuk memperingati Hari Antikorupsi se-Dunia itu dimulai dari pelataran tugu Singa Ambara Raja, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin.
"Kami eksponen masyarakat Buleleng penggiat antikorupsi terus menerus membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk berperilaku antikorupsi serta mendorong masyarakat untuk terus melawan praktik korupsi," kata Koordinator Gema Nusantara Antonius Senjaya Kiabeni selaku koordinator aksi.
Ia juga meminta jaksa dan hakim serta polisi untuk tidak segan-segan menindak pejabat Pemkab Buleleng yang diduga terlibat kasus tindak pindana korupsi.
"Masih banyak kasus korupsi di Kabupaten Buleleng yang belum tertangani. Jangan sampai aparat hukum terkontaminasi ulah pejabat," ujarnya.
Dalam aksi tersebut, massa juga mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuka kantor cabang atau kantor perwakilan di daerah.
Di tengah menggelar aksi, mobil pikap pelat merah milik Pemkab Buleleng membawa nasi kotak untuk dibagi-bagikan kepada para pengunjuk rasa.
Setelah itu, para pengunjuk rasa meneruskan aksinya di depan rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Nyoman Sukrawan di Jalan Ngurah Rai, Singaraja. (WRA)
LSM Serukan Perlawanan Terhadap Pejabat Koruptor
Senin, 9 Desember 2013 18:25 WIB