Washington (Antara Bali) - Orang yang wajahnya memerah saat minum alkohol cenderung terkena hipertensi, sebuah penelitian terbaru dilansir Kantor Berita Xinhua.
Penemuan yang dipublikasikan online di U.S. journal Alcoholism: Clinical & Experimental Research, Selasa itu menunjukkan muka merah saat minum alkohol mengindikasikan sensitivitas tinggi atau bahkan alergi alkohol.
"Muka merah setelah minum alkohol dipertimbangkan sebagai simptom sensitivitas tinggi terhadap alkohol atau bahkan alergi, kecuali pasien minum obat khusus," kata Jong Sung Kim, kepala departemen obat keluarga di Universitas Kedokteran Nasional Chungnam.
"Muka merah sebagai respons saat minum alkohol biasanya terjadi pada orang yang secara genetis tidak mampu mengurai acetaldehyde, senyawa metabolisme awal alkohol.
Para peneliti dari Korea Selatan menganalisa data dari 1.763 laki-laki termasuk 288 bukan peminum alkohol, 527 peminum alkohol dengan muka merah, dan 948 peminum alkohol tanpa muka merah.
Mereka menemukan peminum alkohol yang bermuka merah berisiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dibanding yang tidak.
Setelah menyesuaikan usia, indeks massa tubuh, status olah raga, dan status merokok, risiko hipertensi meningkat secara signifikan ketika si peminum alkohol bermuka merah minum alkohol lebih dari empat kali dalam seminggu.
Sementara bagi yang tidak bermuka merah, risiko meningkat setelah mengkonsumsi alkohol lebih dari delapan kali seminggu.
Para ilmuwan mengatakan hasil tersebut mengindikasikan muka merah setelah minum alkohol mungkin berpotensi sebagai penanda risiko hipertensi yang diasosiasikan dengan alkohol.
"Jika Anda atau pasien Anda bermuka merah, risiko hipertensi dapat meningkat meski jika Anda minum kurang dari mereka yang tidak bermuka merah," kata Kyung Hwan Cho, Presiden Akademi Obat Keluarga Korea.
"Terkait hal tersebut, saya menyarankan membatasi jumlah minum alkohol guna mencegah hipertensi," katanya. (WRA)