Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 100 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali ditempa pemahaman Empat Pilar Kebangsaan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai upaya membangun kepribadian generasi muda yang berintegritas.
"Banyak nilai luhur yang dimiliki bangsa ini tergerus oleh dampak globalisasi dan sekarang generasi muda mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk," kata Kepala Biro Persidangan Sekretariat Jenderal MPR RI Muhamad Rizal di sela sosialisasi tersebut, di Denpasar, Minggu malam.
Oleh karena itu, kata dia, dengan sosialisasi Empat Pilar ini diharapkan dapat menyiapkan generasi muda yang memiliki kepribadian lebih baik.
Ia mengemukakan bahwa pada sosialisasi di Bali yang menyasar mahasiswa dari 17 perguruan tinggi swasta dan negeri itu menggunakan metode sosialisasi outbond terfokus.
"Metode sosialisasi seperti ini sudah menyasar para mahasiswa dari 14 provinsi di Indonesia. Pelaksanaan sosialisasi outbond terfokus sangat penting karena generasi muda saat ini dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan jiwa pemimpin yang tidak hanya mempunyai kemampuan keilmuwan memadai, tetapi hendaknya mempunyai kepribadian yang baik," ujarnya yang juga penanggung jawab kegiatan itu.
Pemahaman Empat Pilar yakni terdiri atas Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika ditambah dengan metode outbond khusus, diharapkan dapat turut membentuk generasi muda berkepribadian baik dengan kemampuan berkomunikasi, memiliki kepercayaan diri, mampu bekerja sama, ramah, dan terpenting berintegritas berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa.
"Para peserta tidak hanya diberikan materi sosialisasi, tetapi diisi pula tanya jawab dengan narasumber serta diskusi kelompok dengan membahas berbagai persoalan kebangsaan seperti masalah korupsi dan keamanan," ucap Rizal.
Ia menambahkan, berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada semua peserta itu, lebih dari 90 persen menyatakan sosialisasi dengan metode tersebut cukup efektif.
Sementara itu, Wahidin Ismail, anggota MPR RI yang menjadi pembicara, mengatakan bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memang harus turut memberikan sumbangsih pemikiran terhadap berbagai persoalan bangsa yang terjadi.
"Banyak konflik yang terjadi akhir-akhir ini berpotensi terhadap adanya disintegrasi bangsa sehingga generasi muda juga harus terlibat mencarikan solusi," katanya yang juga dari kelompok kerja Dewan Perwakilan Daerah itu.
Pada hari ketiga pelaksanaan sosialisasi ini juga dihadirkan dua narasumber lainnya yang merupakan anggota MPR RI, yakni Marhany Victor Poly Pua dan Hj. Soemintarsih Muntoro.
Secara keseluruhan, kegiatan yang berlangsung mulai dari 8 November 2013 itu menghadirkan pembicara 14 anggota MPR RI yang menyampaikan materi secara bergantian dengan berbagai topik. (LHS)
100 Mahasiswa Bali Ditempa Pemahaman Empat Pilar
Senin, 11 November 2013 5:33 WIB