Negara (Antara Bali) - Sopir kendaraan umum maupun truk pengangkut barang merasa terganggu dengan aksi warga, yang memblokir ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Jembrana dengan Kabupaten Buleleng.
"Karena pemblokiran jalan tersebut saya terpaksa menginap di Gilimanuk. Padahal bekal dari bos sangat pas-pasan, akhirnya tambah pengeluarkan untuk makan dari uang saya sendiri," kata Sulaiman, salah seorang sopir truk, Jumat.
Ia mengaku, sejak warga di Desa Sumberklampok, Kecamatan Grogak, Kabupaten Buleleng menutup akses jalan raya satu-satunya tersebut, hanya bisa menunggu di wilayah Gilimanuk.
Sementara Komang Jati, salah seorang sopir bus jurusan Jembrana-Buleleng mengatakan, akibat aksi warga tersebut, dirinya tidak bisa mencari nafkah.
"Seharusnya meskipun melakukan protes, jangan sampai merugikan masyarakat lainnya. Profesi saya hanya sopir, kalau bus tidak beroperasi, otomatis saya tidak memiliki penghasilkan," katanya.
Untuk meredakan emosi para sopir, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Made Prihenjagat beserta anak buahnya, minta mereka bersabar, termasuk mengatur agar parkir dengan tertib.(GBI)