Denpasar (Antara Bali) - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana menegaskan, prekonomian Indonesia semakin membaik, seiring dengan berkurangnya tekanan krisis ekonomi global.
"Kondisi tersebut berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang sangat berpeluang semakin membaik di masa-masa mendatang," kata Menteri Armida Alisjahbana dalam sambutan tertulis disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah Bapenas MaX H.Pohan di Denpasar, Kamis.
Pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Bali 2011 yang melibatkan bupati/walikota dan instansi terkait tingkat Provinsi Bali, delapan kabupaten dan satu kota di Bali, menteri menyatakan, berkat pertumbuhan ekonomi yang membaik menjadikan posisi Indonesia berubah dari urutan 50 pada 2005 menjadi posisi 42 pada 2009 dari 57 negara di belahan dunia.
Kondisi itu berdampak pula terhadap semakin baiknya citra Indonesia di dunia internasional, memiliki daya saing dan menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Menteri menambahkan, dalam iklim investasi posisi Indonesia juga membaik dari urutan ke 129 pada 2008 kini menjadi posisi 122 dari 183 negara yang menjadi sasaran investor untuk menanamkan modalnya.
Indikator keberhasilan lainnya kemiskinan dan pengangguran juga cenderung menurun. Kemiskinan turun dari 16,7 persen pada 2004 menjadi 14,1 persen 2009.
Sementara pengangguran turun dari 9,9 persen pada 2004 menjadi 8,1 persen pada 2009. Meski demikian, jumlah penduduk yang rentan jatuh miskin masih besar. Jika garis kemiskinan naik sepuluh persen saja, persentase penduduk miskin bertambah menjadi 20 persen.
Selain itu 72 persen tenaga kerja Indonesia berpendidikan SMP ke bawah sehingga produktivitasnya masih rendah. Sebesar 62 persen tenaga kerja berstatus informal dan 27,6 persen tergolong setengah pengangguran.
Oleh sebab itu rencana kerja pemerintah 2011 menekankan pada reformasi birokrasi, tata kelola, pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, infrastruktur dan berbagai aspek pembangunan lainnya, ujarnya.(*)