Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator Perekenomian, Hatta Rajasa menyatakan
sebaiknya seorang seniman bebas mengeluarkan ekspresi, kreativitas dan
inovasi dalam membuat karya, tanpa dibatasi pangsa pasar.
"Untuk
menciptakan kreativitas dan inovasi, kebebasan berekspresi seniman tidak
terpasung tekanan pasar," kata Hatta dalam keterangan pers di Jakarta,
Sabtu.
Hatta diundang pelukis, Nasurin, dalam acara diskusi
pameran seni "Art Jog" di Yogyakarta, dihadiri juga para kurator dan
pecinta seni kelas dunia, seperti Direktur Artstage Singapura Lorenzo
Rudolf dan mantan Direktur Pameran Seni "Art Basel"; Tony Ellwood,
Direktur National Gallery of Victoria, Australia, Kenneth Choe (Board of
Advisors Singapore Art Museum).
Selain itu, kurator Jason Yeap
(National Gallery of Victoria), Bryan Collie (Melbourne Asia Pacific
Contemporary Art) dan kurator dalam negeri, seperti Oei Hong Djien dan
Deddy Kusuma.
Hatta mengungkapkan karya terbaik seorang seniman
ketika mengekspresikan kekuatan diri sesuai keinginan, sehingga muncul
inovasi.
"Bangsa tidak akan besar karena ekonomi saja, namun
bangsa akan besar penuh martabat ketika seni dan budaya juga mengalami
kemajuan," ujar Hatta.
Hatta mendukung penuh para seniman
Yogyakarta menggelar "Art Jog", karena tanpa campur tangan galeri, meski
tidak terlepas dari sisi komersial.
Terkait kiat meningkatkan
minat terhadap kesenian, Hatta menyatakan pertama pemerintah harus
menyiapkan museum sebagai penanda kemajuan peradaban sebuah bangsa.
Kedua
menyediakan gedung kesenian, sebagai cermin ketinggian cita rasa seni
sekaligus sarana konektivitas antarwarga negara dan ketiga perpustakaan.
Sementara
itu, Direktur Artstage Singapura, Lorenzo Rudolf menyebutkan Yogyakarta
merupakan kota kesenian dan menjadi barometer perkembangan kesenian di
Indonesia.
"Tak mungkin bicara seni rupa Indonesia tanpa Yogyakarta," ujar Rudolf. (WRA)
Hatta: Karya Seniman Jangan Dibatasi Selera Pasar
Sabtu, 6 Juli 2013 19:29 WIB