Yogyakarta (Antara Bali) - Mobil listrik Semar merupakan bukti mahasiswa dalam menjalankan kuliah tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga melakukan praktik ilmu secara aplikatif, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Karya itu menunjukkan ilmu betul-betul dipraktikkan. Mobil listrik itu dasarnya riset, tetapi tidak pernah ada yang mengatur untuk mendapatkan poin dalam kuliah," katanya saat melihat mobil listrik Semar karya mahasiswa UGM, di Yogyakarta, Senin.
Oleh karena itu, kata dia, karya mahasiswa tersebut bisa mendapatkan penghargaan portofolio berupa sertifikat agar mereka kalau masuk kerja mempunyai bukti kelebihan selain teori.
"Saya minta pada dekan agar mahasiswa yang mengembangkan mobil listrik itu diberi sertifikat sebagai bentuk penghargaan atas karya mereka," katanya.
Ketua Tim Semar UGM Agung Prasetya mengatakan mobil listrik itu akan mengikuti kompetisi kendaraan hemat energi Shell Eco Marathon Asia di Sepang International Circuit Malaysia, 4-7 Juli 2013.
"Kami berencana mengirimkan dua mobil untuk kategori 'urban concept' dengan bahan bakar diesel, dan kategori 'prototype car' dengan bahan bakar gasoline," katanya. (*/WRA)