Denpasar (ANTARA) -
Perusahaan teknologi keuangan (fintech) Doku memperluas ekosistem pembayaran digital di Indonesia bagian timur salah satunya di kawasan wisata Raja Ampat, Papua Barat Daya.
“Upaya ini untuk mendukung inovasi gaya hidup dan efisiensi pembayaran,” kata VP Bisnis Regional Doku Novel Nababan di Denpasar, Bali, Jumat.
Ia menjelaskan layanan teknologi digital di kawasan konservasi itu menggandeng Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Raja Ampat.
Ada pun Raja Ampat, kata dia, menjadi salah satu tujuan wisata baik wisatawan domestik dan mancanegara yang membutuhkan layanan digital termasuk mengakomodasi pembayaran yang praktis.
Dengan kehadiran inovasi itu, maka wisatawan dapat memanfaatkan beragam metode pembayaran seperti yang populer digunakan di kawasan wisata Bali dan Nusa Tenggara seperti kartu kredit, virtual account dan alat pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Pihaknya optimistis ekosistem digital itu mendukung nilai tambah kepada wisatawan dengan didukung jaringan lebih dari 300 ribu gerai di seluruh Indonesia dari lintas industri termasuk media sosial hingga perusahaan teknologi bidang perjalanan wisata dan gaya hidup.
Pihaknya juga mengintegrasikan layanan kanal pembayaran asal China, Alipay mencermati tingginya kunjungan turis asal negeri tirai bambu itu di tanah air.
Ia menilai ke depan berpeluang merambah layanan sektor selain pariwisata seperti transportasi, pendidikan, hingga layanan kesehatan yang sudah dilaksanakan di Bali.
Pihaknya mencatat selama semester pertama 2025, jumlah transaksi secara nasional mencapai sekitar 500 juta transaksi atau tumbuh 85 persen dibandingkan periode sama 2024, mayoritas transaksi digunakan untuk sektor pariwisata.
“Metode QRIS membantu menstimulasi transaksi karena saat ini banyak digunakan konsumen,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Raja Ampat, jumlah wisatawan yang berkunjung pada 2024 mencapai 33.277 orang, sebanyak 25 ribu di antaranya adalah wisatawan mancanegara.
Ada pun realisasi itu meningkat dibandingkan 2023 mencapai total 19.839 orang, sebanyak 16.153 orang di antaranya adalah turis asing.
