Jembrana, Bali (ANTARA) - Rob di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana, Bali menyebabkan sejumlah rumah rusak berat dan para penghuni mengungsi ke tempat aman.
"Kami terus memantau, melakukan pendataan, serta asesmen terhadap warga yang terdampak banjir rob," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra di Negara, Kabupaten Jembrana, Rabu.
Berdasarkan laporan sementara ke pihaknya, rob cukup besar terjadi di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Dusun Ketapang, Desa Pengambengan, dan Desa Perancak.
Dampak rob paling parah di Dusun Pabuahan dengan 32 rumah terendam banjir, dua di antaranya rusak parah sehingga penghuni harus mengungsi.
"Warga atas nama Nurhasim membuat bangunan sementara di tanahnya sendiri, sedangkan warga bernama Masriah pindah mengontrak di rumah warga lainnya," katanya.
Baca juga: Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan disertai petir
Di Desa Perancak, rob merendam empat rumah dan satu tempat usaha kuliner yang berdekatan dengan pantai.
Meskipun rumah yang terendam rob tidak sebanyak di Dusun Pabuahan, satu keluarga di Dusun Ketapang, Desa Pengambengan terpaksa mengungsi karena rumah rusak berat.
"Untuk sementara warga tersebut pindah ke rumah tetangganya yang kebetulan kosong," kata Kepala Dusun Ketapang Saufi.
Sebenarnya, katanya, dari enam rumah warga yang terendam rob, dua di antaranya rusak parah dan hanya warga bernama Nurhayanah beserta keluarga harus pindah.
"Selain rusak parah, posisi rumahnya juga berbahaya jika ada banjir rob susulan," katanya.
Dia mengatakan air laut mulai naik ke daratan sejak pukul 07.30 Wita dan mencapai puncaknya pada siang hari.
"Sore air sudah surut, tapi bisa saja air laut kembali pasang besar. Kami terus memantau di lokasi," katanya.
Perbekel Kepala Desa Pengambengan Kamaruzaman mengatakan pihaknya akan mendatangi rumah warga korban rob bersama aparat terkait.
Baca juga: BMKG: Hujan ringan berpotensi terjadi di sebagian besar daerah