Denpasar (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali mengajak Tim Penggerak (TP) PKK Bali ikut menangkal penipuan online yang kerap menyasar kaum perempuan.
Ketua TP PKK Bali Putri Suastini Koster, di Denpasar, Selasa, menyambut baik ajakan BI Bali sekaligus upaya melindungi masyarakat dari berbagai bentuk penipuan.
“Sebagai ketua organisasi yang mewadahi kaum perempuan dan perajin, menilai tawaran kerja sama dari BI merupakan kesempatan yang tepat untuk berkontribusi dalam perlindungan konsumen,” kata istri Gubernur Bali itu pula.
Dalam pertemuan tersebut, TP PKK Bali sepakat dilakukan kegiatan sosialisasi bagi kaum perempuan dan mendukung agar penyaluran ilmu ini jangkauannya lebih luas seperti dengan menyiarkan secara daring.
“Agar lebih efektif, kegiatan dikemas dalam bentuk webinar sehingga jangkauannya lebih luas, juga menyambut baik program perlindungan konsumen yang menyasar perempuan, karena perempuan adalah benteng terakhir dalam keluarga,” ujar Putri Suastini Koster.
Baca juga: Polri minta masyarakat waspadai penipuan berkedok investasi
Advisor BI Perwakilan Bali Indra Gunawan Sutarto mengatakan TP PKK Bali diajak terlibat dalam penyelenggaraan talkshow pada 30 April 2025 mendatang.
Menyebarluaskan informasi untuk menangkal penipuan online ini masuk dalam gerakan perlindungan konsumen milik BI Perwakilan Bali yang mengangkat slogan PeKA atau Peduli, Kenali, dan Adukan dengan memberi perhatian khusus pada penguatan peran perempuan.
"Kami memberi perhatian khusus kepada kaum perempuan karena berdasarkan data tahun 2022, sebanyak 55 persen target penipuan online adalah perempuan," ujar Indra.
Selain itu, Bali termasuk dalam empat besar daerah target pencucian uang, bersama Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Maka itu, Indra mengatakan BI Perwakilan Bali mengintensifkan upaya pencegahan penipuan online berbasis keluarga dengan melibatkan organisasi seperti TP PKK Bali.
Baca juga: Polda Bali minta masyarakat waspadai penipuan di media sosial