Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Marthinus Hukom menilai pencegahan penggunaan narkoba lebih baik daripada pemberantasan karena membangun pengendalian diri pada masyarakat.
"Bagi saya yang lebih baik adalah bagaimana kita mencegah," ujar Marthinus setelah menghadiri acara Indonesia Bersinar (Bersih tanpa Narkoba) bertema Drugs Aren't Cool, They Make You Fool di Jakarta, Minggu.
Melalui pencegahan, BNN mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran agar tidak menggunakan narkoba. Kesadaran ini akan menjadi polisi bagi diri masyarakat dalam hal menghindari penggunaan narkoba.
"Masyarakat jadi mampu menekan hasrat-hasrat negatif dari upaya untuk menggunakan narkoba," kata Marthinus.
Terkait dengan capaian pemberantasan narkoba pada tahun 2024, Marthinus mengatakan bahwa pihaknya belum menghitung jumlah keseluruhan penangkapan oleh BNN.
Akan tetapi, lanjut dia, yang terpenting bukanlah seberapa banyak yang ditangkap, melainkan berapa banyak jaringan yang sudah berhasil dihancurkan oleh BNN.
Hingga detik ini, BNN akan terus menangkap para pelaku, dalam hal ini jaringan pengedar narkoba, di mana pun mereka berada.
"Itu salah satu upaya untuk melakukan penekanan sampai pada titik terendah para oknum yang mencoba untuk menjual, berbisnis gelap narkoba tersebut," kata Marthinus.
Sebagai salah satu upaya pencegahan, BNN memanfaatkan hari bebas kendaraan (car free day/CFD) untuk mengampanyekan Indonesia Bersinar (Bersih tanpa Narkoba) dengan mengusung tema Drugs Aren't Cool, They Make You Fool.
Marthinus mengakui bahwa mengumpulkan masyarakat untuk mengampanyekan Indonesia Bersinar tidaklah mudah.
Oleh karena itu, BNN memanfaatkan kesempatan CFD, ketika masyarakat berkumpul untuk berolahraga, sebagai sarana mengampanyekan Indonesia Bersinar.
Kampanye tersebut, kata dia, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan pentingnya gaya hidup sehat.