Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Tabanan mulai menginventarisasi aset-asetnya di objek wisata Bedugul sebelum membentuk badan usaha tersendiri.
"Nanti objek wisata Bedugul akan kami jadikan badan usaha untuk mendongkrak pendapatan sektor pariwisata," kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Sabtu.
Selama ini objek wisata Bedugul dikelola oleh pihak ketiga. Setelah terjadi peristiwa tenggelamnya dua siswa SMA asal Tuban, Jawa Timur, Desember 2012, terungkap bahwa izin yang dipegang pihak ketiga telah habis masa berlakunya sejak 2007.
Bupati mengemukakan bahwa pendataan aset akan difokuskan pada lahan, bangunan, sarana, dan prasarana di objek wisata yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng itu.
Menurut dia, kalau memang nanti dikelola oleh pihak swasta badan bentukan Pemkab Tabanan itulah nanti yang mengatur tentang persentase pendapatan.
"Pengelolaan objek wisata Bedugul itu nanti sama seperti badan pengelola objek wisata Tanah Lot sehingga bagi hasil dengan pihak ketiga dan Pemkab Tabanan bisa dihitung dengan jelas berdasarkan aset yang dimiliki pemerintah," kata Wiryastuti.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Wayan Sarjana mengusulkan pembentukan panitia khusus untuk membahas pengelolaan objek wisata Bedugul.
Mantan Ketua Pansus Tanah Lot itu mendorong Pemkab Tabanan untuk mengelola objek wisata yang terkenal hingga ke manca negara itu secara profesional.
"Sudah bertahun-tahun kerja sama pengelolaan Bedugul tidak jelas. Kami berharap jangan sampai terjadi kekisruhan seperti pada soal pengelolaan Tanah Lot," katanya. (EKA/M038)
Aset Bedugul Mulai Didata
Sabtu, 9 Maret 2013 17:13 WIB