Badung (ANTARA) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini tidak akan muncul lagi isu politik identitas di Pilkada Jakarta.
Hal ini disampaikan langsung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ketika disinggung soal potensi bertemunya Anies Baswedan dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok di Pilkada Jakarta 2024.
“Kita lihat, saya yakin sudah tidak ada konflik itu (identitas) sudah berubah semuanya,” kata dia usai memberi pembekalan ke calon legislatif terpilih PKB di Denpasar, Bali, Rabu.
Cak Imin, sapaannya, mengambil contoh Pemilu 2024 yang sudah lalu, dimana isu identitas tidak lagi ada, sebab kontestasi politik sudah lebih berkualitas.
“Terbukti pilpres yang lalu sudah tidak ada lagi isu sara yang muncul, kemudian kompetisinya berkualitas, sudah isu-isu dan tema kerakyatan yang diadu,” ujarnya.
Baca juga: PKB isyaratkan dukung I Wayan Koster di Pilkada Bali
Di Pilkada Jakarta sendiri PKB mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, namun berdasarkan hasil survei elektabilitas ada sosok Ahok dengan elektabilitas yang juga tinggi.
Berdasarkan hasil survei jelang Pilkada Jakarta oleh Litbang Kompas yang dilakukan pada 15-20 Juni 2024 dengan 400 orang responden acak, diperoleh elektabilitas Anies Baswedan tertinggi dengan 29,8 persen.
Meski elektabilitasnya melambung jauh, survei Litbang Kompas menunjukkan posisi kedua diisi oleh Ahok dengan 20 persen, sehingga ada potensi ia turut diusung untuk maju.
Anies Baswedan sendiri hingga saat ini setidaknya telah diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera, namun PKB belum menentukan wakil yang tepat.
“Sudah (deklarasi) tinggal menentukan calon wakilnya, masih proses, pokoknya kami proses,” ungkap Cak Imin.
Baca juga: Disbud Bali catat 1,6 juta kunjungan ke Pesta Kesenian Bali 2024