Denpasar (ANTARA) - Sanggar Seni Bumi Sekala dari Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 dengan menampilkan seni tradisi Pusaka Lama masyarakat adat Paksi Pak Sekala Bekhak.
Penampilan ini menjadi bagian dari acara rekasadana (pergelaran) yang diadakan di Gedung Ksirarnawa, Denpasar, Jumat malam. Keikutsertaan dalam Pesta Kesenian Bali ke-46 menjadi momen berharga bagi Kabupaten Lampung Barat untuk memperkenalkan budaya lokal mereka kepada masyarakat luas.
“Ini adalah momen berharga bagi kami untuk menunjukkan budaya lokal kepada masyarakat luas,” kata Ahmad Suryadi, seniman sekaligus pemeran pentas seni tradisi Pusaka Lama, di Denpasar, Sabtu.
Ia menambahkan kesempatan tampil dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 menjadi pengalaman yang luar biasa, karena merupakan ajang bergengsi di tingkat nasional bahkan internasional.
Pertunjukan tradisi Pusaka Lama menceritakan tentang tradisi adat bujang gadis dalam prosesi pernikahan sebelum dibawa oleh pasangannya.
Bumi Sekala merupakan salah satu sanggar seni di bawah binaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat. Partisipasi mereka diharapkan dapat memotivasi masyarakat luas khususnya masyarakat Lampung untuk terus melestarikan warisan budaya leluhur.
Kabid Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lampung Barat Endang Guntoro memaparkan pentas tradisi masyarakat adat Paksi Pak Sekala Bekhak itu didukung 48 orang dengan persiapan selama kurang lebih tiga bulan untuk tampil dalam Pentas Kesenian Bali ke-46.
Endang Guntoro mengatakan Pentas Kesenian Bali merupakan salah satu wadah untuk mempromosikan daerah Lampung Barat dengan memperkenalkan keunikan akan tradisi yang dimiliki, sehingga diharapkan melalui pementasan itu dapat menarik kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
“PKB menjadi wadah bagi kami untuk mempromosikan daerah Lampung Barat, melalui pertunjukan seni yang kami bawakan diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan ke daerah kami,” katanya.
Keikutsertaan Kabupaten Lampung Barat dalam Pesta Kesenian Bali bukanlah kali pertama. Mereka selalu berpartisipasi setiap tahunnya, kecuali pada masa pandemi hingga tahun 2023. Hingga di tahun ini, mereka kembali hadir dengan menampilkan tradisi dan budaya yang menjadi keunikan daerahnya.