Denpasar (ANTARA) - Perusahaan keuangan swasta mengungkapkan rencana bersama PDAM di Bali untuk penyediaan air bersih dari Ubud, Gianyar, untuk disalurkan ke Sanur, Denpasar.
“Kami ada rencana membantu bertepatan dengan World Water Forum akan membantu Pemda Bali untuk penyediaan air bersih, bekerjasama dengan PDAM setempat,” kata Direktur Investasi PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) M Ramadhan Harahap di Denpasar, Rabu.
Lembaga pemberi pinjaman itu mengatakan sumber air yang akan disediakan berasal dari Ubud kemudian dialirkan ke Denpasar terutama kawasan pariwisata.
Ramadhan menyebut kemungkinan kerja sama ini akan difinalisasi pada akhir 2024, sehingga awal 2025 pembangunan penyalur air bersih dapat berproses.
Ia belum dapat memastikan biaya untuk penyediaan air bersih yang akan menghubungkan pipa dari Gianyar ke Denpasar itu, namun melihat jaraknya yang menyentuh puluhan kilometer diprediksi mencapai Rp1 triliun.
Baca juga: Mendagri usul Pemda berhasil kelola air dapat insentif sebesar Rp10 miliar
“Tergantung kapasitas, jadi kalau kapasitasnya 2.000 liter per detik, 3.000 liter per itunya ada biaya investasinya berdasarkan kapasitas yang diperlukan untuk dibangunnya,” ujar Ramadhan.
Selain Bali, PT IIF juga membantu pinjaman biaya pada proyek penyediaan air minum lainnya, seperti di Umbulan Jawa Timur, Lampung, Semarang, dan Pekanbaru.
Tak hanya infrastruktur air minum, saat ini bersama PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT), mereka melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas Cash Deficiency Support (CDS) senilai Rp300 milyar untuk proyek jalan tol.
Direktur Utama PT CCR Indar Barung mengatakan kerja sama ini dalam rangka pembiayaan proyek strategis nasional (PSN) itu yang terletak di JORR 2.
“Total luas panjangnya 26 km dan ini untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Cikampek kemudian Jagorawi dan juga TB Simatupang, jadi dengan adanya tol ini akan bisa membagi pemerataan lalu lintas yang lebih baik,” ujar Indar.
Baca juga: Ecolab gunakan digitalisasi tingkatkan kualitas air bersih