Denpasar (ANTARA) - Ikatan
Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata, Bali dalam kegiatan mudik gratis Lebaran tahun ini turut memfasilitasi truk pengangkut sepeda motor bagi peserta mudik Bali-Banyuwangi, Jawa Timur.
Wakil Ketua Umum Ikawangi Dewata Istiyono di Denpasar, Bali, Sabtu, mengatakan penyediaan sepeda motor ini untuk menekan pemudik yang berkeinginan pulang kampung dengan menggunakan kendaraan pribadi.
“Kita mengurangi potensi insiden di jalan, biasanya pemudik yang naik sepeda motor membawa anak di depan tambah tas banyak jadi rawan, jadi inisiatif kami pemudik disediakan dua truk untuk mengangkut sepeda motornya dan mereka di bus,” kata dia.
Dalam program mudik gratis dibiayai Pemkab Banyuwangi itu, Ikawangi Dewata selaku panitia menyiapkan delapan bus dan dua truk, namun karena antusias pemudik dengan sepeda motor tinggi sehingga mereka akhirnya menambah dengan dua mobil pikap.
Ia mengatakan minat pemudik tahun ini meningkat terlihat dari 455 kursi terisi pada hari kedua pendaftaran. Peningkatan ini selaras dengan peserta mudik yang menitipkan sepeda motor.
Jika ditotal 455 orang terdiri atas 317 orang dewasa dan 138 anak-anak diberangkatkan Sabtu pagi, menggunakan delapan bus, kemudian 70 sepeda motor diberangkatkan dengan dua truk dan dua mobil pikap.
Ikawangi Dewata mencatat masih ada 147 orang dan 58 sepeda motor masuk daftar tunggu akibat kapasitas penuh.
Istiyono berencana menyampaikan daftar ini ke Pemkab Banyuwangi agar menjadi pertimbangan penambahan armada pada arus mudik berikutnya.
Ratusan pemudik yang dilepas di sisi timur Lapangan Renon, Denpasar ini, rencananya diantar ke empat tempat, yaitu Genteng, Kalibaru, Rogojampi, dan Jajag, dengan waktu tempuh sekitar enam jam.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana yang ikut melepas peserta mudik mengapresiasi fasilitas dari pemerintah daerah di Banyuwangi.
Ia mengakui pemudik ini meskipun warga Banyuwangi merupakan warga Bali, khususnya Denpasar, karena ber-KTP elektronik dan bekerja di "Pulau Dewata" --sebutan Bali.
Untuk turut mendukung program ini, ia berencana membantu tambahan armada pada arus mudik berikutnya melalui koordinasi dengan pimpinan daerah terlebih dahulu.
“Kami mengapresiasi Ikawangi dan Pemkab Banyuwangi sudah fasilitasi semoga perjalanan lancar, tadi ada harapan penambahan dua bus kami akan koordinasikan agar bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.
Salah satu peserta mudik bernama Mila (46), mengaku terbantu atas mudik gratis ini. Dalam delapan kali program itu berlangsung, ia sudah mengikuti dua kali.
Pada tahun ini, dia berangkat dari Bali menuju Rogojampi bersama anaknya berusia 3 tahun.
Ia mengatakan berkat program ini akhirnya tidak jadi menggunakan sepeda motor untuk pulang kampung.
“Ini sangat membantu sekali, pokoknya semoga terus seperti ini biar membantu masyarakat, kalau tidak saya biasanya tetap mudik pakai sepeda motor,” ujarnya.