Jakarta (ANTARA) - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT Pegadaian menyatakan siap menjangkau pasar internasional.
Hal itu diungkapkan oleh Aisyah, pelaku UMKM asal Bantul yang aktif mengikuti program binaan dari PT Pegadaian.
“Produk saya sudah sampai ke pembeli di Jakarta, ada juga calon pembeli dari Uni Emirat Arab. Saya juga mau meneruskan reseller saya di Jerman, Jepang, dan India,” kata Aisyah kepada ANTARA saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Aisyah menceritakan ia memulai bisnisnya pada 2017 dan telah memiliki sejumlah reseller yang tersebar di berapa negara. Namun, pandemi COVID-19 sempat membuat dia menghentikan bisnisnya.
Hingga akhirnya pada 2022, Aisyah memanfaatkan fasilitas Rumah Produksi Komunitas (RPK) yang merupakan program kolaborasi antara Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan PT Pegadaian di Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul.
Tidak hanya menjadi rumah produksi, lanjut Aisyah, RPK oleh PT Pegadaian juga memfasilitasi pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, hingga Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Selain itu, juga terdapat pelatihan dan pendampingan dari pihak PT Pegadaian kepada pelaku UMKM di RPK Panggungharjo.
“Awalnya saya jual cookies dari bijimari, lalu tambah enting-enting. Produk saya makanan sehat, produk vegan, jadi harganya cukup mahal. Tapi, saat itu mentor dari Pegadaian menyarankan saya untuk buat ukuran ekonomisnya, dan itu lebih laku,” jelas Aisyah.
Produk cookies milik Aisyah dibanderol harga Rp45 ribu untuk ukuran 200 gram, sementara enting-enting seharga Rp55 ribu untuk ukuran 125 gram. Kemudian, Aisyah membuat kemasan 45 gram dan dijual dengan harga Rp10 ribu.
Dengan strategi tersebut, Aisyah berhasil meningkatkan omzet penjualan, hingga kini rata-rata omzet bulanannya mencapai Rp20 juta.
Menurut Aisyah, saat ini terdapat 39 pelaku UMKM kuliner yang terlibat dalam RPK Panggungharjo. Mereka kerap dilibatkan dalam berbagai kegiatan pameran UMKM, yang mempertemukan mereka dengan pembeli dan mitra bisnis potensial dari dalam maupun luar negeri.
“Kami juga diundang acara Halal Expo Indonesia (HEI) yang sepenuhnya partisipasi kami didukung oleh PT Pegadaian,” ujar dia.
Inisiatif RPK menimbang banyaknya pelaku UMKM di Panggungharjo yang belum mendapatkan akses memadai, baik soal urusan administrasi maupun tempat berproduksi.
Executive Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian, Rully Yusuf mengatakan pihaknya ingin mendorong komunitas UMKM dengan berbagai latar belakang untuk bisa menonjolkan produk mereka.
Ke depan, PT Pegadaian berencana membuka jaringan pasar di luar negeri untuk para pelaku UMKM dengan produk unggulan mereka.
“Kami akan mengikuti program-program dari kedutaan besar luar negeri dan membawa produk-produk UMKM ke sana,” tutur dia.