Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mengirimkan 11 lifter untuk mengikuti IWF Grand Prix II di Doha, Qatar pada 4 sampai 14 Desember, yang juga merupakan ajang kualifikasi Olimpiade 2024.
Manajer tim angkat besi Indonesia Pura Darmawan kepada ANTARA via sambungan telpon, Minggu, mengatakan tim tersebut terdiri dari lima atlet putra dan enam atlet putri.
Sebanyak lima lifter putra tersebut adalah Satrio Adi Nugroho, Muhammad Ibnul Rizqih, Eko Yuli Irawan, Ricko Saputra, dan Rahmat Erwin Abdullah. Sedangkan untuk lifter putri mereka mengirim Siti Nafisatul Hariroh, Juliana Klarisa, Natasya Beteyob, Sarah, Tsabitha Alfiah Ramadani, dan Nurul Akmal.
“Rencananya kami akan berangkat pada 1 Desember, kemudian pada 2 Desember mengikuti verifikasi final, dan mulai bertanding sekitar tanggal 3 Desember,” tutur Pura.
“Kami mohon doa agar para atlet Indonesia yang tampil di Qatar dapat menampilkan hasil terbaik,” tambahnya.
Tim Indonesia mampu membawa pulang sembilan medali emas dan satu medali perak saat mengikuti IWF Grand Prix I di Havana, Kuba, pada Juni silam. Medali-medali itu disumbangkan oleh Eko Yuli, Ricko Saputra, Rizki Juniansyah, dan Rahmat Erwin.
Namun pada keikutsertaan di Asian Games 2022 pada Oktober silam, hanya Rahmat Erwin yang mampu membawa pulang medali. Medali emas yang dimenangi Rahmat di kelas 73 kilogram itu diwarnai pemecahan rekor.
Pada Olimpiade edisi terakhir, yakni Olimpiade Tokyo 2020, total Indonesia mengirimkan lima lifter. Mereka adalah Eko Yuli Irawan (61 kilogram putra), Deni (67 kilogram putra), Rahmat Erwin Abdullah (73 kilogram putra), Windy Cantika (49 kilogram putri), dan Nurul Akmal (+87 kilogram putri).
Angkat besi merupakan cabang olahraga yang rutin diikuti atlet-atlet Indonesia di ajang Olimpiade. Sejak pertama kali mengikuti Olimpiade pada Sydney 2000, total angkat besi telah menyumbangkan tujuh medali perak dan delapan medali perunggu.