Negara (ANTARA) - Kabupaten Jembrana akan segera memiliki Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) bantuan dari Kementerian BUMN lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) Bank Mandiri untuk menopang ketahanan pangan kabupaten yang terletak di bagian barat Pulau Bali.
“Ini akan menjadi salah satu pabrik pengolahan beras yang modern di Bali. Mesinnya canggih dan terintegrasi,” kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat memantau pembangunan pabrik yang berlokasi di Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu.
Bersama tim dari Bank Mandiri serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, ia memastikan SPBT tersebut bisa beroperasi pada akhir November tahun ini.
Dengan adanya SPBT itu, selain dapat menopang ketahanan pangan, ia berharap bisa menjaga harga gabah petani tetap stabil saat panen raya.
Menurut dia, SPBT ini mampu memproduksi 60 ton beras setiap hari, sehingga pasokan gabahnya harus ditopang hasil panen dari beberapa wilayah di Kabupaten Jembrana.
“Kalau hanya hasil panen dari Desa Penyaringan saja saya rasa masih kurang. Pihak pengelola pabrik perlu membeli gabah dari subak lain,” katanya.
Selain pengolahan beras, dia mengatakan, dengan sistem mesin yang canggih tersebut juga bisa menjadi sarana pendidikan bagi pelajar serta masyarakat.
"Pabrik ini menggunakan mesin yang termodern, dan akan menjadi tempat edukasi untuk anak-anak sekolah maupun pihak swasta yang ingin belajar mekanisme pengolahan beras modern," katanya.
Dia juga berharap Menteri BUMN Erick Thohir bisa meresmikan langsung SPBT tersebut. "Dalam waktu dekat kami akan melakukan seremonial pamelaspasan dan mudah-mudahan Pak Menteri Erick Thohir dan Direktur Bank Mandiri bisa hadir di Subak Tibu Beleng ini," katanya.
Perwakilan Mitra Bumdes Nusantara Atif Solihin yang ditugaskan melatih dan membimbing petugas di SPBT ini mengatakan, RMU Tibu Beleng telah menjadi sentra pengolahan beras yang terlengkap di Bali.
"Penggilingan ini sudah menjadi sentra penggilingan padi modern. Mulai dari mesin sampai dengan produk samping sudah terintegrasi. Ada separator dan destoner, yang terlengkap di Provinsi Bali," katanya.