Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menggandeng Perumda Pasar Sewakadarma untuk turut membeli hasil panen petani di daerah setempat yang ditandai melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Majelis Madya Subak Kota Denpasar.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Sabtu, mengatakan pihaknya telah merancang beragam kebijakan strategis dalam bidang pertanian agar dapat memberikan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat.
"Hal ini mulai dari membangun pola pertanian yang holistik dari hulu ke hilir, peningkatan penghasilan pekaseh (ketua subak) dan pangliman (wakil ketua subak)," ujarnya pada acara Temu Wirasa Pekaseh dan Pangliman Kota Denpasar itu.
Selain itu, pembelian hasil panen petani Denpasar oleh Perumda Pasar Sewakadarma, Kota Denpasar serta Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM).
"Kemajuan pertanian itu harus disertai dengan pola, dari pembibitan kita sudah bantu prosesnya, ketersediaan pupuk hingga pembelian hasil panen petani yang sesuai dengan harga pasaran. Pembelian akan dilaksanakan oleh Perumda Pasar dan LUPM yang akan dibentuk di empat kecamatan," ujarnya.
Selain itu, kata Jaya Negara juga penting jaminan sosial BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjamin para petani saat bekerja.
"Hal ini tentu akan menambah semangat petani untuk terus produktif, selain juga tambahan penghasilan pekaseh dan pangliman yang secara bertahap akan kami tingkatkan," ucapnya.
Jaya Negara juga mengapresiasi ajang temu wirasa tersebut karena dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk mendengarkan langsung masukan dan saran dari pekaseh, pangliman dan petani dalam mendukung kelestarian pertanian di Kota Denpasar.
Dalam temu wirasa ini dilaksanakan penandatanganan MoU kerja sama antara Majelis Madya Subak Kota Denpasar dan Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar dalam mendukung serapan pasar hasil panen petani.
Selain itu juga turut dilaksanakan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan dan penyerahan sembako kepada seluruh pekaseh dan pangliman di Kota Denpasar.
Sementara itu Ketua Majelis Madya Subak Kota Denpasar I Wayan Jelantik mengatakan temu wirasa ini merupakan agenda rutin tahunan dalam menjalin komunikasi serta menginventarisasi permasalahan pekaseh, pangliman dan petani di Kota Denpasar.
Dengan demikian secara berkelanjutan dapat diciptakan solusi guna mendukung keberlangsungan pertanian di Kota Denpasar.
Temu wirasa kali ini mengusung tema Digitalisasi Subak Era Baru Mewujudkan Inovasi Usaha Berbasis Budaya Pangan Lokal.
Tema tersebut telah sesuai dengan situasi dan perkembangan zaman saat ini yang mengamanatkan agar teknologi hadir dalam upaya menarik minat generasi muda untuk bertani.
"Kita ketahui bersama, potensi subak saat ini dapat dimanfaatkan generasi muda dalam menggali potensi untuk memberikan dampak terhadap perekonomian yang bermuara pada kesejahteraan," ujarnya
Pekaseh Subak Mergaya I Nyoman Ariyanta dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pemerintah Kota Denpasar terhadap kemajuan pertanian di Kota Denpasar. Hal ini tentu menjadi angin segar dalam menggugah semangat petani agar terus produktif.
"Terima kasih atas kepedulian Pak Wali Kota terhadap kami para petani, ini tentu menjadi sentuhan semangat bagi petani untuk terus produktif," ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga hadir Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara, Kadis Pertanian Kota Denapasar AA Gde Bayu Brahmasta dan Kepala Bappeda Kota Denpasar Putu Wisnu Wijaya Kusuma.
Selain itu hadir pula Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar I Wayan Putra Sarjana, Bendesa Adat Penatih Puri I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Bendesa Adat Penatih I Wayan Eka Putra, serta undangan lainnya.