Denpasar (Antara Bali) - Partai Demokrat Bali memilih membangun sinergi politik dengan beberapa parpol daripada harus ngotot mengajukan calon gubernur dari internal partai.
"Untuk sementara, manajemen politik yang dibangun Partai Demokrat Bali adalah membangun sinergi politik dengan partai yang diajak koalisi dalam mengusung paket calon Gubernur Bali periode 2013-2018. Jadi kami tidak mau ngotot dan rebut-rebutan soal jatah itu," kata Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Departemen Riset Putu Suasta, di sela peluncuran buku biografi antropolog Prof Dr Ngurah Bagus, di Denpasar, Jumat.
Diakuinya memang Partai Demokrat sudah memenuhi persyaratan untuk mengajukan calon sendiri pada Pilkada Bali yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Mei 2013.
Menurut dia, hingga saat ini komunikasi politik dengan partai koalisi yakni Golkar terus-menerus dibangun.Ia pun menjamin jika partainya tidak terpengaruh dengan manuver politik yang dilakukan oleh Golkar.
"Komunikasi politik yang dibangun dengan Golkar selama ini sangat baik dan lancar. Sekalipun Golkar sudah menyodorkan beberapa calon kadernya untuk mendampingi Made Mangku Pastika. Kami sendiri tidak terlalu ngotot untuk buru-buru menyodorkan kader sendiri," katanya.
Ia menegaskan bahwa semuanya sudah ada mekanisme dan majelis tinggi Partai Demokrat yang menentukan hasil finalnya. Yang pasti saat ini pihaknya sedang membangun sinergi politik.
"Seluruh proses rekrutmen sudah sesuai peraturan partai dengan mempertimbangkan elektabilitas dan popularitas. Bila kedua unsur ini sudah bisa dipenuhi maka siapa pun calon yang akan mendampingi Mangku Pastika baik dari kader Golkar maupun dari Partai Demokrat akan didukung penuh," ucapnya.
Di sisi lain, Putu Suasta meyakinkan kalau saat ini kader terbaik di Demokrat Bali adalah Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta.
"Dia adalah politisi yang sangat jujur, lurus, dan terkenal dengan pribadi yang bersih. Jadi kalau kami dari Partai Demokrat bisa mengajukan calon wakil gubernur, pasti akan memilih Made Mudarta," ujarnya. (LHS/T007)