Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menyediakan sebanyak 11.300 kursi dalam Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF) 2023 untuk mendukung pariwisata Tanah Air yang mulai tumbuh setelah pandemi COVID-19.
“Ini hampir semua rute baik domestik dan internasional yang bisa diterbangi hingga 24 Juli 2024,” kata Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Dia menjelaskan GOTF edisi ketiga 2023 itu diadakan 24-31 Juli yang menawarkan potongan harga hingga 80 persen, bekerja sama dengan BUMN Bank Mandiri dan dua perusahaan digital perjalanan wisata, Traveloka dan Tiket.com.
Ia optimistis program itu memberikan stimulus untuk mendongkrak sektor pariwisata termasuk destinasi wisata prioritas di Tanah Air.
Apalagi, lanjut dia, saat ini kebutuhan perjalanan menggunakan pesawat udara cukup tinggi seiring permintaan tinggi dari masyarakat mengisi liburan.
Ia mengungkapkan libur saat ini cukup merata, tak hanya libur hari besar keagamaan tapi juga libur sekolah dan libur nasional yang menyambung dengan libur akhir pekan sehingga ikut mengerek pariwisata saat musim sepi kunjungan (low season).
Namun, Ade tidak merinci target untuk realisasi program GOTF tersebut. “Target pastinya banyak, apalagi dibantu mitra kami,” katanya.
Meski begitu, realisasi jumlah penumpang saat ini masih belum melampaui capaian saat sebelum pandemi COVID-19.
Maskapai BUMN itu, kata dia, saat ini mengangkut rata-rata sekitar 600 ribu orang per bulan baik untuk rute domestik dan internasional.
Capaian itu melonjak pesat dibandingkan saat pandemi mencapai 30 ribu orang dalam satu bulan dan dibandingkan sebelum pandemi mencapai kisaran satu juta penumpang per bulan.
Sementara itu, Senior Executive Vice President Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Jospehus K Triprakoso optimistis dengan GOTF 2023 karena sektor pariwisata yang tumbuh positif.
Pada pelaksanaan program yang sama pada 2022, lanjut dia, realisasi pembelian tiket menggunakan kartu Bank Mandiri mencapai sekitar Rp500 miliar dan tahun ini mengharapkan hingga tembus Rp1 triliun.
“Kondisi saat ini sudah pulih bahkan di atas tahun 2019 dan perjalanan wisata itu sektor unggulan,” katanya.