Denpasar (ANTARA) - LSPR Institute of Communication and Business menyiapkan kampanye bertajuk "Bali Shanti Campaign" untuk membantu menjaga budaya yang dimiliki oleh Pulau Bali.
"Belakangan ini ada situasi yang kurang baik bahwa ada beberapa turis mancanegara yang perilakunya kurang sesuai ketika berada di Bali. Tentu semua berharap itu tidak terjadi lagi dan untuk itu kami berencana akan membuat Bali Shanti Campaign yang tujuan besarnya adalah agar budaya Bali bisa benar-benar terjaga dengan baik," ujar Rektor LSPR, Dr. Andre Ikhsano di Kota Denpasar, Rabu.
Ia menjelaskan, kampanye itu salah satunya akan diwujudkan dengan salah satu program yang mengajak warga negara asing yang sudah tinggal di Bali untuk menjadi duta yang dapat dicontoh oleh turis asing yang berwisata ke Pulau Dewata.
"Dalam perspektif komunikasi, ini akan sangat mengena ke sesama warga negara mereka. Narasi utamanya adalah Bali itu tidak hanya bicara terkait dengan pariwisata tapi Bali ini utamanya di budaya," jelas dia.
Untuk itu, pihaknya juga berencana memperluas pendidikan reputation management atau pengelolaan reputasi yang berfokus pada pemahaman kebudayaan, terutama kearifan lokal
dari masyarakat Bali.
Baca juga: Megawati minta budaya Bali terus digali saat membuka PKB
Andre Ikhsano mengatakan pemilihan Bali merupakan hal yang sudah direncanakan, terutama bagi pengembangan internasionalisasi pendidikan komunikasi yang berfokus pada kebudayaan, khususnya pengelolaan reputasi budaya suatu masyarakat atau suatu bangsa.
"LSPR memiliki sumber daya, kapasitas yang mumpuni di bidang pengelolaan reputasi kebudayaan. Kapasitas ini akan menjadi lebih bermakna dan bermanfaat bagi masyarakatnya. Itu sebabnya LSPR senang sekali bisa bermitra dengan pemerintah provinsi Bali, sehingga
kedepannya bisa menjadi pusat kajian pengelolaan reputasi kebudayaan lokal," kata Andre.
Dalam waktu dekat, LSPR juga akan menggelar konferensi internasional di bidang Komunikasi dan Bisnis yang akan rencananya dihadiri peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri dengan menjadikan Baki sebagai tuan rumah.
Terkait rencana itu, rombongan LSPR Institute of Communication and Business juga telah melakukan audiensi dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Denpasar
Pada kesempatan itu Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan merupakan pilar yang sangat menentukan dalam pemeliharaan dan penguatan sistem sosial suatu bangsa, yaitu kebudayaan.
Bali juga dikenal sebagai masyarakat yang
menjaga keutuhan kebudayaannya dan menjadi pemerkaya kebudayaan nasional Indonesia sehingga perluasan reputation management menjadi penting agar tetap relevan dengan kemajuan jaman.