Buleleng (ANTARA) - Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali memberikan penghargaan kepada tiga tokoh pendidikan dan budaya sebagai upaya penghormatan jasa dan kontribusi bagi kemajuan daerah setempat.
"Penghargaan diberikan sebagai momentum untuk mengingat para jasa tokoh-tokoh di Buleleng yang telah mengangkat daerah ini menjadi seperti sekarang, utamanya dalam bidang pendidikan," kata Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. I Gede Suwindia, S.Ag.,M.A serangkaian wisuda ke-6 kampus tersebut, Sabtu.
Ia mengatakan, STAHN Mpu Kuturan sejak pertama berdiri pada 2016 lalu telah konsisten memberikan penghargaan kepada para tokoh yang berkontribusi dalam berbagai bidang.
Suwindia menambahkan, tahun ini panitia telah menetapkan tiga tokoh yang berjasa baik dalam bidang Pendidikan, Wariga dan pengembangan Bahasa Bali. Penghargaan diterima langsung oleh keluarganya.
Mereka adalah almarhum Prof. Drs. Ketut Rindjin (Tokoh Perintis Pendidikan di Bali Utara) Prof, Drs. Ketut Rindjin yang dikenal sebagai Pendidik yang Pemimpin merupakan Putra kelahiran Sembiran, Kecamatan Tejakula pada tanggal 15 Januari 1940 silam. Beliau dikenal sebagai Tokoh Pendidikan dengan dedikasi dan pemikirannya yang luar biasa, menjadi tokoh perintis pendidikan di Bali Utara.
Selanjutnya almarhum I Nengah Tinggen (Tokoh Perintis Pengembangan Bahasa Bali) I Nengah Tinggen tokoh sederhana kelahiran Desa Bubunan Seririt Tahun 1931 ini tidak hanya seorang veteran yang berjasa, tetapi juga seorang pengajar dan penyusun buku-buku agama, bahasa Bali, serta obat-obatan tradisional.
"Lebih dari 50 karya, telah tercipta dari tangannya, dan dinikmati oleh seluruh warga Bali. Pengabdiannya yang luar biasa terhadap negara, agama, dan budaya Bali telah menginspirasi banyak orang hingga kini," kata dia.
Penerima award lainnya adalah I Gede Marayana sebagai Tokoh Kalender Bali. Beliau menjadi penyusun kalender Saka Bali dan menciptakan penanggalan (Pangelantaka) untuk 100 tahun ke depan.
Karyanya, pengelantaka, telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia tahun 2019. Dia juga menerima penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama Provinsi Bali atas dedikasinya dalam pelestarian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.
Sementara itu, STAHN Mpu Kuturan Singaraja mewisuda sebanyak 175 wisudawan dengan rinciannya yakni Jurusan Dharma Acarya mewisuda 81 orang mahasiswa, Jurusan Dharma Duta meluluskan 46 mahasiswa.
Jurusan Brahma Widya berhasil menghasilkan 8 mahasiswa, Jurusan Dharma Sastra membanggakan dengan 12 mahasiswa, dan dari program pascasarjana, 28 mahasiswa menerima gelar mereka sebagai pengakuan atas keunggulan akademik mereka.
Wisuda VI ini juga dihadiri langsung oleh Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Prof. Dr. Drs. Nengah Duija, M.Si. Sedangkan dari PJ Bupati Buleleng diwakili oleh Asisten I Setda Buleleng, Putu Karuna, S.H.