Denpasar (ANTARA) - Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival 2023 menampilkan 12 musisi Indonesia dan internasional selama dua hari pelaksanaannya pada 8-9 Juni.
"Festival ini adalah hasil kolaborasi kami dengan Java Festival Production yang menyelenggarakan Java Jazz International Festival karena yang tampil di sini adalah sebagian besar adalah musisi yang tampil di Java Jazz awal minggu lalu," ujar Chairman Kura Kura Bali Turtle Island Development Tantowi Yahya di Kota Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival 2023 merupakan festival musik dengan lingkup yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Java Jazz di Jakarta yang menghadirkan hingga ratusan musisi.
"Kalau di Bali ini hanya 12 musisi yang terdiri dari 6 musisi asing dan musisi Indonesia. Kami berharap kerja sama ini juga dapat berlangsung setiap tahun dengan waktu bisa sebelum atau setelah pelaksanaan Java Jazz," kata dia.
Tantowi Yahya mengungkapkan pihaknya juga melibatkan musisi lokal dalam pelaksanaan Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival 2023. Dari 12 musisi yang ditampilkan, terdapat nama musisi dari Bali yaitu Balawan serta Astrid Sulaiman.
Baca juga: Kura Kura Bali gelar festival musik, 8 - 9 Juni 2023
Musisi lain yang ditampilkan diantara adalah Maurice Brown, Brian Simpson, Andien, Otti Jamalus, Tony Monaco, Maliq and D’Essentials, Arpi Alto, Mike Del Ferro dan Rega Dauna.
Tantowi Yahya menambahkan pihaknya berharap Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival itu nantinya juga bisa masuk ke dalam calender of event pariwisata di Bali dan mendukung sektor pariwisata Pulau Dewata.
"Sehingga masyarakat bisa mengetahui pada bulan Juni atau Juli ada festival ini. Mudah-mudahan ini bisa berkontribusi dalam menambah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Bali," ungkap Tantowi Yahya.
Ia menjelaskan festival itu juga memiliki misi dari Kura-Kura Bali dan United in Diversity Foundation yaitu keberlanjutan dan aksi terhadap perubahan iklim.
Gerakan tersebut menurutnya merupakan gerakan yang harus dibangun bersama-sama dan dimulai secara masif salah satunya melalui musik yang diharapkan dapat berkontribusi kepada penyelamatan alam.
"Yang kami tonjolkan adalah laut yang bebas dari sampah khususnya sampah plastik. Jadi pesan yang akan disampaikan selama dua hari festival ini adalah ajakan kepada masyarakat untuk menjaga, menghormati dan menyayangi lautan," pungkas Tantowi Yahya.